Belum lagi usungan mesinnya. Baru memang, seperti mesin yang dipakai Toyota Sienta dan Avanza Veloz. Berteknologi Dual VVT-i. Mesin ini dirancang sepertinya hanya untuk hemat BBM.
Hasilnya, Toyota pun pede mengklaim kalau Yaris terbaru lebih irit 17 persen untuk transmisi manual dan 30 persen untuk transmisi CVT!
Namun jangan langsung sumringah, karena ada yang harus dikorbankan. Yakni output tenaga dan torsi yang kini justru lebih rendah dari mesin sebelumnya.
Lantas jadi timbul pertanyaan. Dengan penambahan bodikit, dengan lingkar pelek lebih besar dan ban lebih berat, sudah pasti Yaris Heykers jauh lebih berat bobotnya dari versi standar. Apa malah tidak semakin 'lemot' performanya?
Kalau Toyota berani gembar-gembor Yaris Heykers tetap 'Fun to Drive' dan menyasar anak-anak mudah berjiwa petualang, mana mau mereka disodorkan mobil yang performanya lemot?
"Ya mesin baru ini lebih irit berkat Dual VVT-i. Tapi juga benar, tenaga dan torsi berkurang. Namun, coba perhatikan sebenarnya tidak berkurang, karena kita hanya mengalihkan puncak tenaga dan torsi pada RPM lebih rendah," ujar Deputy Division Head Product Planning & Development Sutrimono.
Dirinya menilai, putaran mesin yang sering digunakan di Indonesia tak lebih dari 3.000 - 4.000 RPM. Sehingga, Toyota lebih memilih untuk mengoptimalkan tenaga dan torsi pada putaran mesin dibawah itu.
"Mesin sebelumnya memang terlihat lebih bertenaga, tapi baru bisa dirasa optimal pada 6.000 RPM. Sangat jarang digunakan disini," tambahnya.
Clear ya urusan mesin dan transmisi? Jadi tidak sekedar menempelkan kosmetik-kosmetik pada tubuhnya, Toyota juga tak mau nanggung menawarkan usungan mesin dan transmisi baru pada Yaris Heykers.
Nah, sampai disini silakan tarik nafas dulu dan lihat video peluncurannya. Nih:
Faktor lain kenapa 'Lets Go Beyond' tidak sekedar slogan, khususnya untuk Yaris Heykers adalah saat Toyota begitu percaya diri mengandalkan Toyota Yaris Heykers untuk berkontribusi sampai 70 persen dari total jualan New Yaris. Ini bukan strategi sembarangan dan asal main hitung saja.
Pasti ada sesuatu yang disiapkan Toyota agar Yaris Heykers benar-benar bisa memenuhi target sebesar itu sebagai pendatang baru yang tak hanya diposisikan sebagai flagship, tapi bertugas juga mengangkat pamor Yaris sekaligus penjualannya.
Salah satunya soal harga jual. Dengan banderol Rp 277 jutaan, memang jadi lebih mahal dari Honda Jazz RS CVT misalnya. Namun Toyota mengklaim kalau kenaikan harganya hanya sekitar Rp 7 jutaan saja! dan konsumen bisa mendapat mobil yang sebelumnya hanya bisa dikhayalkan, Yaris Heykers.
Poin terakhir yang tak kalah penting untuk menunjukkan kalau Lets Go Beyond bukan sekedar slogan, adalah bagaimana Toyota berhasil meyakinkan prinsipalnya di Jepang untuk membiarkan orang Indonesia yang menggarap Yaris Heykers sejak dari konsep sampai dipasarkan.
Jadi, Toyota mulai berani meninggalkan citra konvensional dan kecenderungan main aman dengan hadirnya Yaris Heykers. Dipersiapkan serius, digarap serius dan mungkin dijual dengan serius--tak hanya sebagai pajangan di dealer yang malas dibeli.
Dan kalau sering mendengar Toyota mengucap 'Lets Go Beyond, Lets Go Beyond' harapannya bakal ada produk maupun layanan lain dari Toyota yang memang bakal 'Lets Go Beyond'. (otomotifnet.com)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR