Persaingan di kelas SUV saat ini semakin sengit. Pabrikan mobil tak lagi berkutat pada kehadiran fitur-fitur standar sebagai ‘mainan’ semata yang dapat dilihat, namun juga turut merapikan sistem tata suara produk mereka.
Seperti yang dilakukan pada Honda pada CR-V 2.4 L AT, dan Mazda pada CX-5. Keluaran terbaru CR-V 2.4 L AT Prestige hadir dengan sistem audio Fender, sementara Mazda CX-5 Grand Touring sudah dilengkapi perangkat Bose.
Kami tergelitik untuk menguji keandalan sistem audio di dua SUV medium ini. Untuk itu kami mendatangi Basis Audio, Taman Meruya Plaza, Jakarta Barat. Bersama Eric dan Maslim, instalatur audio dari Basis Audio, kami melakukan uji sistem kedua mobil ini.
Walau dibuat sebagai produksi massal, kedua sistem audio ini dikembangkan secara khusus, disesuaikan dengan kondisi interior standar kedua mobil tersebut. Lazimnya mobil produksi massal, speaker tetap berada pada posisi standar yakni off-axis (tidak mengarah langsung ke telinga pengemudi). Peredaman suaranya juga layaknya mobil standar yang baru keluar jalur produksi.
Dalam pengujian kedua sistem audio ini, semua pengaturan suara baik bass maupun treble diatur pada angka ‘0’. Untuk pengukuran parameter frekuensi, kami menggunakan software ATB-PC. Selain itu digunakan juga CD ATB, dan Dali Volume 4. Dalam pengukuran ini yang dicari adalah respons frekuensi yang dihasilkan dari sistem audio kedua mobil.
Tes Pengukuran New Honda CR-V Fender
Sistem audio Honda CR-V Fender dibekali power amplifier 6-channel yang menggerakkan keempat speaker, ditambah sepasang tweeter speaker yang juga memanfaatkan sinyal dari power amplifier.
Komposisi pembagian channel power amplifier di CR-V adalah sebagai berikut. Empat kanal pertama berdaya masing-masing 45 Watt x 4 @ 1kHz digunakan untuk speaker depan kanan, depan kiri, belakang kanan, dan belakang kiri. Sementara dua channel sisanya 34 Watt x 2 @ 10kHz dipakai untuk tweeter kanan dan tweeter kiri.
Hasil pengukuran grafik respons frekuensi menggunakan CD ATB dibagi dalam tiga kategori suara: treble, midrange, dan midbass. Berdasarkan grafik suara treble di Honda CR-V dengan semua fitur setting disetel pada posisi 0 (flat), didapat hasil sebagai berikut:
- Suara treble pada grafik terlihat menurun pada frekuensi 16 KHz. Untuk sebuah sistem audio mobil suara tinggi ini sudah cukup memadai.
- Grafik midrange terbilang baik, namun ada penurunan pada frekuensi 630 Hz. Menurut Maslim hal ini terjadi lantaran adanya vibrasi di pintu yang mesti diberi peredam.
- Suara midbass terlihat bagus di grafik tanpa ada penurunan pada frekuensi bawah. Bisa dibilang bass di CR-V ini benar-benar mulus.
Tes Pengukuran Mazda CX-5 Bose
Sistem audio Mazda CX-5 garapan Bose mengadopsi 9 speaker, satu power amplifier, berikut prosesor Bose. Kesembilan speaker itu terdiri dari 1 speaker center 3,25 inci di dashboard, 2 tweeter di depan, 2 midbass 9 inci di pintu, 2 midbass di pintu belakang, dan 2 tweeter di pilar D.
Sama seperti pengukuran di CR-V, grafik respons frekuensi CX-5 dengan CD ATB juga dibagi dalam tiga kategori suara: treble, midrange dan midbass. Berdasarkan grafik suara treble di Mazda CX-5 dengan semua fitur setting audio pada posisi 0 (flat), didapat hasil sebagai berikut:
- Suara treble pada grafik terlihat menurun pada frekuensi 12 kHz. Berdasarkan data ini bisa dikatakan frekuensi atas agak kurang optimal.
- Grafik midrange CX-5 sama seperti di CR-V, ada penurunan pada frekuensi 630 Hz. Menurut Maslim, hal ini lantaran adanya vibrasi di pintu yang perlu diberi peredam.
- Suara midbass terlihat bagus di grafik, namun pada frekuensi 20 Hz agak turun. Untuk sebuah sistem audio mobil, suara rendah ini sudah cukup optimal
Dari penilaian tersebut kami simpulkan bahwa secara keseluruhan suara pada Honda CR-V Prestige dengan sistem audio Fender terasa lebih berimbang dan natural. Sementara Bose milik Mazda CX-5 memiliki suara bass yang sedikit berlebihan, namun karakter ini sesuai dengan selera kebanyakan anak muda. Dengan beberapa pengaturan bass dan treble yang tepat, suara di kedua mobil ini akan menjadi semakin enak didengar.
Rekomendasi Upgrade
Untuk lebih mengoptimalkan sistem audio pada kedua SUV ini, cukup dengan memperbaiki peredaman pada pintu depan. Langkah ini akan memperbaiki/mencegah penurunan grafik midrange di frekuensi 630 Hz.
Jika menginginkan suara rendah yang lebih bertenaga, tinggal memasang subwoofer aktif di bawah kursi pengemudi. Seandainya langkah ini juga masih belum cukup, ada opsi lain yakni memasang satu unit power amplifier dan sebuah subwoofer 10 inci di belakang. Ditanggung suaranya akan semakin ciamik.
Editor | : | andy |
KOMENTAR