Jakarta - Bisa jadi perusahaan mobil listrik, NextEV, menjadi produsen mobil supercar dengan mesin listrik. Hal tersebut dengan prototipe Nio EP9 yang ditengarai menelurkan daya 1.000 kW (1 Mw) alias setara dengan 1.341 tenaga kuda.
“Nio EP9 menjadi bukti kami peduli dengan kampanye ramah lingkungan namun menunjukkan bila mobil listrik pun bisa sekencang dan segarang mobil supercar berbahan bakar fosil,” ujar William Li selaku CEO NextEV.
Tentu saja langkah NextEV menelurkan mobil supercar, Nio EP9, berkat riset dan teknologi yang dilakukan NextEV yaitu salah satunya berkiprah di ajang Formula Electric.
Tidak kepalang tanggung hampir semua tim mengaplikasi sistem mesin racikan NextEV di Formula E di mana mampu menelurkan tenaga 200 kW atau setara dengan 270 dk hampir setara dengan mobil F1. “Teknologi Formula E menjadi salah satu media mempercepat teknologi listrik di kendaraan,” imbuh William Li.
Monster Listrik Roda Empat
Bahkan bila disandingkan dengan kendaraan kompetisi, Formula E, dengan Nio EP9, Benar-benar EP9 boleh menyandang predikat Monster Listrik Beroda Empat dengan membandingkan spesifikasi teknis dasar antara Formula E dengan Nio EP9.
Formula E telak-telak harus mengakui kehebatan EP9. Bahkan dengan menggabungkan dua unit mobil Formula E belum bisa mengalahkan tenaga maksimum yang disemburkan EP9, sebesar 1.341 dk.
Begitu juga akselerasi 0-100 km/jam EP9 unggul 0,3 detik dari Formula E. Begitu pula dengan top speed di mana Formula E mentok di angka 225 km/jam sementara EP9 berhasil menembus 313 km/ jam.
Pantas saja EP9 menorehkan rekor tercepat satu lap untuk ukuran mobil listrik di sirkuit Green Hell alias Nurburgring, Jerman.
Disinggung kapan EP9 mengaspal secara massal. “Sampai saat ini kami masih terus meriset dan semoga bila semua berjalan lancar harapannya bisa diproduksi lebih cepat di tahun 2017,” pungkas William Li. • (JLM/otomotifnet.com)
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR