Jakarta – Kabar mengejutkan kembali hadir ke redaksi. Salah satu tokoh gokart Indonesia, Maxwell Armand tutup usia. Ayah dari pembalap Philopaz Patric Armand, Jethro Jevon dan Abisha ini sangat perhatian terhadap gokart Indonesia.
“Saya dapat kabar pukul 14.30 wita. Beliau terkena stroke sekembalinya dari Amerika minggu lalu,” sebut Anthony Sarwono, salah satu tokoh otomotif Indonesia.
Setelah terkena stroke, Max dirawat di rumah sakit RSPAD hingga akhirnya meninggal (20/1).
Dedikasi dan baktinya terhadap gokart Indonesia sangat besar. “Setelah pengelolaan dipegang oleh pak Max, sirkuit jadi jauh lebih baik dan mampu bertaraf internasional,” sebut Haridarma Manoppo, yang ditunjuk untuk menangani sirkuit tersebut.
Menurut Hari, panggilannya, dengan pengelolaan oleh Max, berbagai sarana untuk menuju kebutuhan sirkuit internasional dibangun. Seperti adanya tribun, tower dan lainnya. Bahkan untuk maintenance juga tak pernah dilupakan.
Dari lintasan gokart Sentul ini lahir para pembalap-pembalap kualitas internasional, baik di gokart itu sendiri maupun formula. Bahkan Rio Haryanto, Sean Gelael dan Philo, juga sering latihan di sirkuit ini.
Maxwell Armand, mengambil alih pengelolaan Sentul International Karting and Motorcycle Circuit (SIKMC) ini pada 2008. Dalam kerjasama pertama berusia selama 5 tahun, kemudian diperpanjang lagi. “Jadi, pengelolaan pak Max di sirkuit sampai Agustus 2018,” tambah Hari.
Oke Junjunan, salah satu tokoh gokart Indonesia juga merasakan pengelolaan yang sangat baik tersebut. “Tentu kita kehilangan salah satu sosok tokoh otomotif Indonesia. Dia sangat care hingga membangun sirkuit dengan sangat baik,” ucap Oke.
Indonesia sangat kehilangan terhadap sosok yang sangat peduli pada gokart dan otomotif Indonesia. (Otomotifnet.com)
Editor | : | toncil |
KOMENTAR