Salah satu bentuk kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya tercinta, sekaligus menularkan hobi otomotif
Jakarta - Sebagai orang tua, bentuk kasih sayang bisa beragam bentuknya. Salah satunya bisa seperti yang dilakukan Arie Kusuma terhadap kedua buah hatinya tercinta, yaitu Varda dan Afif.
“Saya berusaha ‘menularkan’ hobi otomotif saya ke Varda dan Afif dengan memberi mereka kedua Mercy ini,” ujar juragan bengkel Mercy dan body repair Aumos di kawasan Tanjung Barat, Jaksel.
Meski keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar, Varda dan Afif seperti sudah mengerti. Varda lebih memilih Mercedes-Benz E230 dengan kode bodi W124 dan Afif memilih Mercy E320 berkode bodi W210, keduanya sama-sama sudah dimodifikasi loh!
Keduanya bergantian diantar ke sekolah dengan kedua mobil ini, kalau hari ini pakai mobil Varda, maka keesokan harinya pakai mobilnya Afif. Kompak ya!
Nah, seperti apa ya modifikasi yang dilakukan Arie terhadap kedua sedan asal Jerman ini? Pertama tentu enggak terlalu ribet karena masih dipakai harian. “Kedua yang penting aksesorinya orisinal buat Mercy. Jadi enggak ada acara custom ini itu, semuanya plug and play,” tutur Arie. Yuk disimak! * (Kyn/otomotifnet.com)
E230 Varda
Awalnya berwarna hijau, berhubung Arie punya bengkel body repair, maka proses repaint pun langsung dilakukan. “Dikerok total dulu biar hasilnya lebih oke, lalu saya facelift jadi Masterpiece,” ucap pria berusia 40 tahunan ini.
Yang diganti head lamp, kap mesin, bumper depan belakang, bagasi, stop lamp dan side body moulding. Sekalian, pasang sunroof orisinal eks Mercy W210 yang didapatnya ring cut. Jadi, tinggal buat lagi plafon bagian dalamnya. Terakhir, barulah cat Obsidiant Black dari Standoken dilaburkan.
Selesai urusan bodi, ia beralih ke pelek dan kaki-kaki, “Saya sengaja cari pelek Mercy yang hits di tahun 1990-an dulu, selain cocok dan juga lebih berkelas,” tutur pemukim di Tanjung Barat, Jaksel, ini. Pelek yang dipilihnya adalah Carlsson 2/6 3 pieces construction ukuran 18x8,5+10 inci.
Pelek yang dulu akrab disebut Carlsson ‘bantal’ ini dibalut ban Toyo Proxes 4 ukuran 225/40R18 depan dan 235/40R18 belakang. Untuk pernya ia pakai Eibach agar lebih ceper namun tetap nyaman. Keren!
Masuk ke interior memang sebagian besar masih orisinal bawaan, Arie hanya mengganti setirnya dengan yang bermotifkan wood panel agar terlihat lebih elegan dan mewah. “Yang penting Varda betah kalau naik mobilnya ini,” bisiknya.
Data Modifikasi:
Pelek dan Kaki-kaki: Per Eibach, pelek Carlsson 2/6 3 pieces construction 18x8,5+10 inci, ban Toyo Proxes 4 225/40R18 depan dan 235/40R18 belakang
Eksterior: Repaint Obsidiant black Standoken, sunroof orisinal Mercy W210, body facelift Masterpiece
E320 W210 Afif
Seri yang satu ini pernah membuat heboh pecinta Mercy dengan model lampu bulatnya, ketika pertama kali diluncurkan tahun 1996 dulu. Makanya punya sebutan ‘New Eyes’.
Ternyata memang benar, sampai sekarang pun masih sanggup merebut perhatian Afif dan ayahnya. “Saya senang dengan model lampunya!” seru Afif. Nah, sudah mulai ketularan nih! Hehehe…
Biar tampil senada, warna silver asli pun langsung dikerok untuk di-repaint dengan warna Obsidiant Black dari Standoken juga. Arie juga menambahkan sunroof copotan orisinal dari Mercy W210.
Selebihnya ia hanya mengganti stop lamp dengan versi E240 W210 yang beda motifnya. “Biar kelihatan lebih muda, hehehe,” kekehnya. Sekalian, Arie juga mengganti spion aslinya dengan yang versi auto retract, alias bisa dilipat secara elektrik.
Pelek pun harus pakai yang hits di tahun 1990-an. Beruntung ia berhasil mendapatkan Brabus Monoblock IV 3 pieces construction, ukuran 18x8,5+9,5 inci. Bannya pakai Dunlop Direzza 225/40R18 depan dan 235/40R18 belakang. Untuk per juga sama menggunakan Eibach.
Masuk di interior juga terlihat tidak banyak perubahan yang dilakukan Arie. “Saya cuma pasang krey elektrik di kaca belakang saja, orisinalnya W210 juga nih,” tuturnya.
Data Modifikasi:
Pelek dan Kaki-kaki: Per Eibach, pelek Brabus Monoblock IV 3 pieces construction 18x8,5+9,5 inci, ban Dunlop Direzza 225/40R18 depan dan 235/40R18 belakang
Eksterior: Repaint obsidian black Standoken, sunroof orisinal W210, stoplamp E240 W210
Interior: Krey elektrik orisinal W210
Plus: Modifikasi simpel untuk harian dengan aksesoris orisinal
Minus: Interior tidak banyak ubahan
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR