Jakarta – Kecintaannya terhadap balap sudah terpupuk sejak kecil. Sampai akhirnya memiliki pilihan tersendiri pada balap yang disenangi. Meski demikian, pendidikan formal tetap diutamakan. Terlihat dari komitmennya, akan terjun di dunia balap setelah menyelesaikan kuliahnya. Bersama dua rekannya, Julian Johan membentuk perusahaan Abbey & Rigby yang bergerak di bidang desain khusus motorsport. (Otomotifnet.com)
Biodata :
Nama : Julian Johan
Panggilan : Jeje
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 1 Agustus 1986
Balap : Speed off-road
Saudara : Adik, Junior Johan dan Jordan Johan
Otonet : Bagaimana awal kenal dengan balap?
Jeje : Sejak kecil sudah kenal dan tahu balap. Bahkan sejak SD kalau suruh nulis cita-cita pasti ditulis jadi pembalap. Hahaha. Tapi baru turun balap benar sejak 2008-2009 jadi navigator di KFC sprint reli. Jadi driver sejak 2010.
Otonet : Siapa yang paling berpengaruh dalam karir balap?
Jeje : Yang jelas bapak (Ismail Johan-red). Sejak kecil sudah dibawa-bawa nonton dia (bapak) balap reli. Bahkan sampai ke WRC Medan. Tapi komit turun balap setelah selesai kuliah di Malaysia.
Selain bokap, ya kondisi lingkungan. Pertama punya mobil sendiri 2007, Toyota FJ40. Mulai sejak itu selalu ikut off-road. Karena rumah dekat Pondok Cabe, tiap weekend pasti adventure off-road ringan di Pondok Cabe. Akhirnya berkembang terus dan sampai saat ini.
Otonet : Sudah mencoba berapa balap?
Jeje : Ada beberapa. Adventure off-road, sprint reli, reli panjang, speed off-road sudah pasti, turing di Malaysia.
Otonet : Balap apa yang paling menarik?
Jeje : Reli panjang pastinya. Ada banyak alasannya. Kita kenyang ada di trek. Jaraknya juga jauh. Di event ini banyak banget faktor X yang bisa menentukan kemenangan. Strategi juga harus mantab. Emosi juga diuji dengan sangat benar.
Otonet : Event apa dan dimana yang paling berkesan?
Jeje : Waktu ikut GT Radial Off-road Racing Championship 2012. Alasannya, pertama karena itu balap yang paling sulit. Dilepas bersama dengan trek lumpur. Seru banget. Kedua karena minggu depannya mau sidang kampus. Satu sisi pingin menang tapi sisi lain harus jaga badan karena minggu depannya sidang. Enggak boleh sakit dan harus fit. Ketiga, karena di event ini dapat sponsor dari tim, tahun berikutnya langsung dengan GT Radial sampai sekarang.
Otonet : Event apa yang paling jadi impian?
Jeje : Pingin banget ikut Dakar dan Baja 1000. Event ini impian banget karena benar-benar panjang dan pakai mobilnya tinggi. Benar-benar diuji tentang strategi dan kekuatan fisik semuanya.
Otonet : Bagaimana memandang bisnis Abbey & Rigby?
Jeje : Sebenarnya kalau untuk umum, memang jadi pesaingnya dan kita pemain baru. Tapi karena kita mengkhususkan diri di motorsport jadinya niche market, tapi kita enggak ada pesaing, jadilah kesempatannya besar. Abbey & Rigby mengkhususkan diri untuk desain motorsport, seperti helm, mobil, motor, gokart, baju sekarang untuk tenda juga.
Kita juga akan melebarkan jangkauan. Bukan hanya desain grafis saja, tapi juga racing management.
Otonet : Ingin ada kontribusi apa terhadap balap?
Jeje : Ingin membangun industri motorsport dan membangun kemampuan diri lebih lagi. Jadi kita mendapat sponsor murni karena kemampuan diri, bukan karena pertemanan. Ingin punya anggapan, “Dengan mensponsori Jeje, maka produk atau nilai perusahaan jadi meningkat.” Ini yang belum bisa dibangun oleh pembalap Indonesia.
Editor | : | toncil |
KOMENTAR