Jakarta - Perilaku berkendara di tanah air memang terus jadi sorotan. Mulai dari banyaknya pelanggaran yang disengaja atau juga terprovokasi pelaku pelanggaran.
"Tak bisa tidak berlalu lintas yang benar di jalan itu harus dimulai dari diri sendiri. Itu sudah tak bisa ditawar lagi dan harus sebisa mungkin berkomitmen dan berpegang teguh pada berkendara yang baik dan benar," tutur Ir. Bintarto Agung yang menjabat Presiden Direkur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
Bila sampai diri sendiri kalah duel atau terprovokasi pelaku pelanggaran dan ikut melanggar akan sulit mengubah perilaku berkendara masyarakat Indonesia ini.
"Memang tantangan buat individu yang paham dan mengerti berkendara yang baik dan benar untuk menularkannya. Harus berpendirian teguh dan jangan kalah atau terprovokasi," beber Tato, panggilan akrab Bintarto Agung.
Salah satu cara menguji mental dan keteguhan hati bisa dengan banyak cara.
"Kalau saya, mentaati lampu merah di Universitas Pancasila sebagai tanda memberi kesempatan buat yang menyeberang. Saya berusaha mentaatinya dan tak terpengaruh serta tak menggubris mobil lain yang ngomel atau mengklakson. Itu baru satu cara lho," pungkas pria yang masih doyan berlaga di ajang sprint reli itu.
Jadi mengubah hal besar, memang dimulai dari hal kecil dan dari datang diri sendiri. JLM/otomotifnet.com
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR