Jakarta - Berbarengan dengan event tertutup Kawasaki Racing Academy (KRA) yang bertempat di sirkuit Sentul, Bogor, ternyata pihak Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga menyiapkan naked bike terbarunya, Kawasaki Z650.
Nah, mumpung ada unit tesnya, tentu OTOMOTIF tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk langsung mencoba keganasan mesin 649 cc 2 silinder yang sudah berspesifikasi Euro 4 ini. Sebelumnya OTOMOTIF pernah first impression di dealer Kawasaki Bintaro, nah ini sesi lanjutannya.
Biar enggak makin penasaran langsung kita tes aja yuk motor yang dijual Rp 160,1 juta OTR Jabodetabekser ini. (Tim Otomotifnet.com)
Desain
Naked bike yang diproduksi di Thailand ini terbilang lebih kecil jika dibandingkan dengan Kawasaki ER-6n yang digantikannya. Desain baru tampak dari penempatan sok belakangnya yang sekarang berada di tengah, mengawal lengan ayun model banana berbahan aluminium yang tentu saja enteng, tampangnya membuat kaki Z650 ini jadi gagah.
Bodinya dibuat lebih sporti dengan desain lekukan tajam di setiap sudutnya, tapi sayang headlamp terlihat sayu bro, alias kurang galak. Peleknya juga ganteng banget nih, model baru palang 5 yang tipis.
Riding Position & Handling
Duduk di joknya yang sempit ternyata cukup empuk, apalagi tangkinya punya desain ramping di bagian paha, sehingga membuat nyaman saat mengempit tangkinya. Bukan cuma saat diam, ketika menikung pun jadi lebih nyaman.
Tinggi joknya 785 mm, rider dengan bobot 80 kg dan tinggi 180 cm langsung bisa menapakan kaki dengan sempurna, bahkan kaki masih bisa menekuk.
Oke, saatnya kita cicipi handling motor yang menggunakan suspensi depan teleskopik berdiameter 41 mm dan belakang monosok dengan uni-track, keduanya tanpa dilengkapi setelan apapun.
Karakter suspensi depan dan belakangnya ternyata cukup nyaman. Compression-nya lembut tapi rebound-nya lambat, bisa meredam guncangan dengan baik tapi enggak mental-mentul. Tidak mengocok perut ketika ketemu trek rusak.
Saat diajak menikung dengan speed yang cukup tinggi, masih mudah mengubah arah dengan mudah. Pastinya, didukung bobot yang hanya 187 kg, beda sedikit dibanding Ninja 250 tipe ABS yang 174 kg.
Selain itu, Z650 ini juga dibekali dengan setang yang enggak terlalu lebar, sehingga mampu membuat riding jadi makin enjoy dan enggak pegal. Tapi kekurangan dari setang yang kecil dan pendek ini, saat keluar atau masuk tikungan terlalu agresif, setangnya terasa sedikit liar. Dituntut untuk lebih kuat menahan kemudi.
Performa
Soal performa, mesin 2 silinder berkapasitas 649 cc ini mengalami penurunan dibanding ER-6n karena menganut standar emisi Euro 4. Namun tenang, rangka baru yang membuat bobot jadi lebih ringan menghasilkan power to weight ratio (PWR) yang lebih besar.
Z650 ini, beratnya cuma 187 kg, bandingkan dengan Er-6n yang mencapai 204 kg. Jadi secara feeling berkendara dipastikan tak jauh berbeda.
Yuk nyalakan mesinnya, bunyinya enggak jauh beda dari saudara ER-6n. Karakter mesinnya sama, tapi sayang masih belum ada pengaturan power mode atau traction control pada motor ini, so mesti hati-hati buka gasnya hehe..
Seperti karakter mesin 2 silinder, memiliki torsi besar yang maksimal 65,7 Nm pada 6.500 rpm. Mulai dari masuk gigi satu, koplingnya terasa empuk dan nyentak.
Tendangannya langsung terasa dari awal buka gas di 2.000 rpm. Apalagi saat memasuki 5.000 rpm, putaran mesin cepet banget naiknya sampai limiter di 11.500 rpm. Di gigi 6, mudah meraih 181 km/jam di straight Sentul.
Yang lebih seru lagi dari Z650 ini, koplingnya mengalami peningkatan, karena Kawasaki sudah menyematkan fitur assist & slipper clutch, yang tak hanya bikin kopling enteng, tapi juga memungkinkan roda belakang tidak mengunci saat engine brake.
Fitur
Spidometernya mirip ER-6n tapi berubah jadi full digital dan model negative display, keren dan saat siang hari tetap mudah dilihat infonya.
Info yang disajikan ada penunjuk gigi, takometer, jam digital, fuelmeter, suhu mesin, odometer, tripmeter A & B, untuk klik menunya tingal pencet tombol sebelah kiri dan mengaturnya pakai tombol yang di sebelah kanan.
Menariknya jarum takometer ini ada 3 pilihan, yaitu; menyala terus merapat dari 0, menyala satu jarum saja, dan ketiga mirip kipas, yang bar sisi dalam bisa tertinggal ketika jarum turun.
Pengereman dilengkapi dengan fitur ABS. Dikawal master rem radial buatan Nissin serta kaliper 2 piston merek yang sama. Enggak hanya itu cakramnya sudah model semi-floating 300 mm yang dijamin pakem banget, cukup pakai 2 jari langsung cieettt... Mantap deh!
Data Spesifikasi
Tipe sasis: Trellis, high-tensile steel
Trail: 100 mm
Suspensi Depan: telescopic fork 41 mm
Suspensi belakang: Horizontal Back-link with adjustable preload
Jarak main suspensi depan: 125 mm
Jarak main suspensi belakang: 130 mm
Rem depan: Dual semi-floating 300 mm petal discs, ABS
Rem belakang: Single 220 mm petal disc, ABS
Ban Depan: 120/70ZR17M/C (58W)
Ban Belakang: 160/60ZR17M/C (69W)
P x L x T: 2.055 x 775 x 1.080 mm
Jarak poros roda: 1.410 mm
Jarak ke tanah: 130 mm
Tinggi jok: 790 mm
Berat kotor: 187 kg
Kapasitas tangki bensin: 15 liter
Tipe mesin: Liquid-cooled, 4-stroke Parallel Twin
Diameter x langkah: 83,0 x 60,0 mm
Volume silinder: 649 cc
Sistem klep: DOHC, 8 klep
Sistem Bahan Bakar: Fuel injection 36 mm x 2 with dual throttle valves
Sistem pengapian: digital
Perbandingan kompresi: 10,8:1
Maksimum power: 67,3 dk (50.2 kW)/8.000 rpm
Torsi maksimum: 65,7 Nm/6.500 rpm
Transmisi: 6-speed, return
Primary reduction: 2,095 (88/42)
Final reduction: 3,67 (46/15)
Kopling: Wet multi-disc, manual
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR