Lubuklinggau- Penembakan yang dialami oleh satu keluaraga yang mencoba menghindari razia polisi menjadi perhatian publik.
Dilansir dari Sriwijaya Post (18/4), kejadian bermula saat satu keluarga berangkat dari Desa Blitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Sebuah mobil Honda City nomor polisi BG 1488 ON hendak menghadiri hajatan keluarganya di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura.
Sesudahnya sampai di Kota Lubuklinggau satu keluarga ini memilih melintas lewat jalan alternatif Lingkar Barat Kota Lubuklinggau, Sumsel.
Namun saat itu Mapolres Lubuklinggau bekerja sama dengan Mapolsek Linggau Timur tengah menggelar razia rutin di daerah tersebut.
Ketika tiba di hadapan petugas yang sedang menggelar razia. Mobil yang saat itu melaju langsung menerobos petugas yang sedang mencoba menghentikannya.
Merasa curiga, saat itu seorang petugas pun berupaya langsung melakukan pengejaran.
Aksi kejaran-kejaran tak bisa terhindarkan di mana korban yang ketakutan mencoba terus tancap gas untuk menghindari polisi.
Petugas yang merasa curiga langsung melakukan pengejaran.
Bahkan sempat mengeluarkan beberapa kali tembakan dari arah belakang.
Supaya mobil yang ditumpangi para korban berhenti, sesampainya di Jalan Lingkar HM Suharto, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Selatan II tepatnya di depan Kantor Bank Mandiri, mobil korban berhasil dipepet petugas.
Mengalami rasa takut, korban tidak berani keluar dari dalam mobil. Polisi memaksa satu persatu keluar.
Petugas sontak kaget sebab di dalam mobil tersebut ada banyak orang sehingga ketika dibuka pintu belakang ada tiga orang di antaranya pria paruh baya, Ibu tua yang tertembak dan satu pria dan anak-anak.
Inilah ke tujuh keluarga yang hampir tewas antara lain, Gatot Sundari (29), Indra (35), Novianti (31), Lalu Dewi Arlina (39).
Lalu Genta Wicaksono bocah usia (3), Galih bocah usia (6) , sementara sang ibu, Surini (50) diduga tewas ditempat. (Otomotifnet.com)
Suasana kabin Honda CIty usai penembakan. Foto: Sriwijaya Post
Editor | : |
KOMENTAR