Jakarta- Sepekan terakhir kejadian yang menimpa biker yang membesut motor bermesin besar kembali terjadi.
Sebuah Suzuki Hayabusha yang dibesut Valentino (29), mengalami kecelakaan di bilangan Pondok Indah, Jaksel (24/4).
Di hari yang sama, biker kawakan Bambang ‘Gondrong’ Supriyanto juga mengalami kecelakaan fatal saat mengendarai Harley-Davidson di Kinabalu Malaysia.
Dua kejadian tersebut menambah panjang daftar kecelakaan fatal yang menimpa pengendara motor berkapasitas mesin yang besar di Tanah Air.
Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menyebutkan dua hal yang harus disadari oleh biker.
“Kecelakaan adalah domain-nya si biker, kematian domain-nya Sang Khalik, jadi dua hal ini harus disikapi dengan bijak,” bukanya.
Nah, soal kegagalan antisipasi dari kondisi serta arus lalu lintas disebutkannya lagi sebagai hal penting dari dua kecelakaan tadi.
Lebih lanjut Jusri mengingatkan, bahwa moge ataupun Harley-Davidson merupakan kendaraan yang memiliki karakter yang berbeda. Jika dibandingkan motor yang kapasitas mesinnya lebih kecil.
“Tenaga yang responsif dan powerfull, bobot yang cenderung lebih berat,” sebutkannya lagi harus terus dipahami buat pembesut moge dan sejenisnya.
Kebutuhan mutlak atas kemammpuan teknis berkendara dan soft skill tak boleh diabaikan dalam setiap kali membesut motor bermesin gambot.
Untuk soal soft skill diuraikan lagi oleh Jusri kea rah faktor penguasaan mental dan perlikau safety (pereventif dan antisipatif) dimana keduanya menempatkan unsur safety sebagai prioritas di atas segalanya.
Editor | : | erie |
KOMENTAR