Jakarta-Berbagai terobosan dilakukan oleh produsen kendaraan supaya produknya semakin maju dalam hal teknologi.
Serta memberi nilai lebih bagi konsumennya.
Teknologi yang belakangan ini banyak diaplikasi yakni penggunaan paddle shift.
Sejatinya, teknologi ini berkembang dari dunia balap, seperti Formula 1 dan juga reli dunia.
Untuk memberikan sensasi layaknya kendaraan balap, produsen menambahkan komponen tersebut.
Ada Dua Model
Ada dua model paddle shift.
Pertama, yang mengikuti gerak kemudi dan kedua yang statis.
Honda menjadi salah satu pabrikan yang mengadopsi sistem paddle shift mengikuti gerak kemudi.
Sementara Mitsubishi pakai yang statis.
Apapun model yang dipakai, penggunaan dan keuntungan relatif sama.
Sayang sampai saat ini masih banyak yang belum begitu paham cara pakai.
Bahkan dibiarkan saja layaknya hiasan.
Padahal fitur ini disediakan untuk menghadirkan sensasi berkendara seperti transmisi manual.
Jadi, tenaga mesin akan lebih terasa.
Paddle shift juga berguna saat membutuhkan akselerasi dan deselerasi yang diinginkan.
Perpindahan gigi transmisi bisa sesuai waktu yang diinginkan.
Atau saat butuh engine brake juga bisa pakai.
Terkadang saat akan menyusul kendaraan lain, tenaga mesin seperti kurang.
Bukan mesin yang bermasalah, tapi posisi gigi transmisi terlalu tinggi, sehingga akselerasi lambat.
Pada saat ini paddle shift memberi keuntungan.
Karena kendaraan akan langsung melaju, dengan catatan gigi transmisi sesuai.
Maksimalkan Tenaga
Bagaimana jika butuh engine brake?
Tinggal manfaatkan tuas untuk menurunkan posisi gigi.
Biasanya itu ada di tuas sebelah kiri.
Tapi itupun harus sesuai dengan kecepatan yang sudah dihitung komputer.
Jika masih mengganggap terlalu kencang, maka tetap tidak bisa shift down.
Ini untuk mengamankan komponen transmisi itu sendiri.
Pada Mitsubishi Pajero Sport Dakar, saat tuas berada di posisi D, tetap bisa pakai paddle shift.
Salah satu keuntungannya, bisa digeber sampai nyaris menyentuh red line.
Di SUV ini, saat paddle shift sudah aktif maka akan aktif seterusnya.
Inilah yang bisa membuat konsumsi bahan bakar cenderung lebih boros karena lupa memindahkan posisi transmisi, padahal putaran mesin sudah tinggi.
Untuk mengembalikan ke posisi D lagi, tinggal ungkit dan tahan beberapa detik pada sisi + dan bertuliskan Off (gbr.3).
Penggunaannya sama saja seperti mengoperasikan tuas transmisi pada posisi + dan -, namun dengan kemudahan lebih baik.
Berbeda dengan All New Honda Jazz. Jika ingin mengaktifkan di posisi D, maka hanya bisa aktif sebentar saja.
Jika sudah tak terpakai atau pengendara lupa menggunakan paddle shift, maka akan kembali ke posisi D.
Di layar akan terpampang posisi gigi saat paddle shift terpaka.
Jika ingin selalu menggunakan, pindahkan tuas transmisi ke posisi S.
Maka posisi gigi akan selalu tertahan sebelum dipindahkan.
Ini biasanya berguna pas jalan menanjak dan sering menyusul. Butuh tenaga sewaktu-waktu bisa tinggal gas.
Sama seperti di D, posisi gigi juga akan terpampang di layar.
Nah, lebih baik lagi kalau pengemudi sudah mengenali karakter mesin kendaraannya.
Misalnya torsi maksimum ada di putaran mesin berapa.
Jadi akan bisa diketahui kapan harus pindah gigi.
Hasilnya, penggunaan pedal ini benar-benar bisa memaksimalkan kerja mesin deh.
Mudah kan?
Editor | : | erie |
KOMENTAR