Jakarta - Sudah pernah riding naik All New Yamaha R15? Kalau belum baca dulu review-nya, biar enggak kaget ketika menggeber motor yang menawarkan sensasi berkendara ala superbike feeling ini. Baca terus!
Riding Position
Konsep All New R15 bisa dibilang pure sport khas R-Series seperti R6 dan R1, bukan sport touring.
Maka jangan heran posisi duduknya sangat racy, merunduk karena setang underyoke dipadu jok tinggi 815 mm dan footstep tinggi.
Posisi ini cocok banget saat dipakai di sirkuit, karena mendukung merunduk ketika di trek lurus sehingga aerodinamis, dan menunjang ketika menikung karena jadi enak untuk knee down. Buat harian yang butuh reflek cepat pun sangat cocok buat yang doyan riding agresif.
( BACA JUGA : Nih Detail Kaki-kaki All New Yamaha R15, Sekokoh Sport Bike 250 cc )
( BACA JUGA : Bongkar Up Side Down All New Yamaha R15, Kanan Kiri Beda Konstruksi, Apa Keunggulannya? )
Handling
Bicara pengendalian, motor berbobot 137 kg yang memakai sasis deltabox, lengan ayun aluminium dan ditambah upside down ini sangat nikmat.
Karakternya sangat nurut ketika diarahkan masuk tikungan, gerakan roda sangat bisa dirasakan rider, ditunjang pula dengan ban lebar. Belakang persis sport 250 cc, 140/70-17!
Mau seberapa rebah pun motor terasa diam. Redaman suspensinya pas, empuknya masih oke, stabilnya mantap.
Assist & Slipper Clutch
Kenikmatan di sirkuit dan di jalan makin terasa dengan adanya assist & slipper clutch. Karena mampu membuat handel kopling jadi enteng banget, saat macet-macetan jadi enggak pegal.
Kedua, ketika engine brake ban belakang enggak mudah mengunci sesaat (skid). Ini enak ketika ngebut di sirkuit dan atau di jalan raya saat hujan, jadi enggak mudah slip.
Powerband Luas
Akselerasi cepat dan top speed tinggi pada All New R15 didukung penyempurnaan mesin yang dilakukan Yamaha. Pertama kapasitas naik jadi 155 cc dengan memperbesar piston 1 mm, dari 57 jadi 58 mm.
Throttle body juga diperbesar jadi 30 mm dari 28 mm, diiringi pembesaran klep yang dikombinasi injektor 10 lubang.
Rasio kompresi juga dinaikkan jadi 11,6:1 dari 10,4:1. Terakhir tentu dari aplikasi teknologi VVA (Variable Valve Actuation), yang bekerja mulai 7.400 rpm. Efeknya bisa langsung dirasakan.
( BACA JUGA : Hasil Tes Dyno All New Yamaha R15, Torsi Flat Yang Bikin Tarikan Ngisi Terus! )
( BACA JUGA : Sekarang Eranya VVA, All New Yamaha R15 Unggul Performa dan Efisiensi di Semua Putaran Mesin )
Dengan VVA karakter mesin terasa ngisi terus, enggak ada kosongnya. Jadi mau jalan santai enak, saat butuh akselerasi spontan juga enggak perlu main slip kopling.
Malah yang terjadi baik harian maupun turing, jarang sekali putaran mesin lebih dari 7.000 rpm, karena main antara 3.000 sampai 7.000 rpm pun sudah cukup karena torsi melimpah. Di atas itu saat VVA bekerja hanya sesekali terpakai, seperti saat menyalip mobil.
Karakter ini merupakan salah satu kelebihan mesin dengan teknologi variable valve. Efeknya powerband jadi luas, bawah sampai tengah torsi kuat, atasnya juga ngisi karena dorongan tenaga kuat.
Konsumsi Bensin Hemat
Dengan karakter mesin punya torsi besar merata dari bawah, jadi jarang main putaran tinggi, buka gas juga jarang dalam-dalam.
Efek tak langsungnya konsumsi bensin jadi irit, untuk dalam kota di spidometer menunjukkan angka rata-rata tak kurang dari 46 km/L, bahkan saat turing sampai 50 km/L. (ADV)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR