Pakem instalasi SQ yang condong ke format speaker 3-way memang unggul soal kelengkapan frekuensi, tapi ada beberapa masalah mendasar yang jadi kelemahannya
JAKARTA - Pertama, jumlah speaker lebih banyak jelas butuh dana lebih besar, baik untuk tambahan amplifier ketika bermain aktif, juga untuk tambahan speaker midrange serta dudukan di pilar A.
Kedua, proses tuning yang jauh lebih sulit, karena mesti mengakurkan tiga pasang driver agar dapat bermain harmonis. Ini lebih ribet ketimbang 2-way yang hanya ada tweeter plus midrange/midbass.
Karena itu, Ricki Siswanto, pemilik Mitsubishi Pajero Sport ini lebih menyukai sistem speaker 2-way, ketimbang 3-way yang jadi mainstream di arena kompetisi SQ. “Saya merasa suaranya lebih megah yang 2 way,” ungkap Ricki yang sudah sering menang di kelas 2 way kompetisi SQ.
“Dengan 2-way juga lebih ekonomis, sehingga kelebihan bujet dapat digunakan untuk speaker yang lebih berkualitas,” imbuhnya.
Frekuensi Lengkap
Saat OTOMOTIF menjajal beberapa lagu demo audiophile, memang nuansa kompetisi dengan tatanan imaging yang rapi, serta respon frekuensi yang sopan dan penuh terdengar jelas.
File audio hires yang memiliki frekuensi tinggi pun dilahap dengan sempurna. Tweeter Scan Speak Beryllium memiliki respon yang sangat tinggi, melewati batas 20 khz normalnya tweeter biasa, sehingga memang pas untuk menikmati audio high resolution.
Pun kelengkapan frekuensinya lengkap, dengan nada midrange yang terisi penuh bertenaga, namun rapi dan sedikit laid back khas sistem 2-way. Focal tetap tebal, berbobot, dengan definisi yang sempurna. Midbass Dynaudio Esotar2 650 yang digunakan, memang menjadi salah satu speaker terbaik pilihan salah satu forum SQ terkenal di dunia.
Disebut sebagai driver yang suaranya sangat detail, dengan resolusi dan dinamika papan atas. Kombinasi tweeter jempolan dengan midbass jawara itu memang menggiurkan.
Meski hanya mengandalkan formasi speaker 2-way, sistem garapan Gema Indah Audio di Kelapa Gading, Jakarta Utara itu disiapkan dengan komponen pendukung yang sangat serius. (Fab /otomotifnet.com)
Konfigurasi Mengarah Hires
Pertama, head unitnya murni mengandalkan Sony RSX-G9 hires. “Memang disiapkan untuk file hires, dan sekarang pun kompetisi SQ sudah mengakomodir file digital, tanpa perlu CD player konvensional,” ungkap Ricki yang banyak download sendiri file audio hires-nya.
Dari HU, sinyal disalurkan ke prosesor Zapco Z8 IV via kabel digital optik XLO. Prosesor Zapco yang digunakan memang memiliki spesifikasi menggiurkan, dengan DAC yang mengakomodir audio hires hingga sampling rate 192 Khz dengan kedalaman 32 bit!
Prosesor yang sempat dijual terbatas ini memang belum resmi dipasarkan umum oleh Nexindo. Dari prosesor tersebut, sinyal berlanjut ke tiga buah amplifier istimewa.
Pertama, sebuah Zapco Z 150.2 LX bertenaga 150 watt x 2 (4 ohm) untuk menggerakkan tweeter.
Lantas sebuah Zapco Z400.2 LX bertenaga 400 watt x 2 (4 ohm) untuk menggerakkan midbassnya.Lalu sebuah Trutech Hammer SE bertenaga 600 watt (4 ohm) monoblok, khusus untuk menggempur subwoofernya.
Sepasang Zapco seri Z-LX itu termasuk jajaran terbaru produk kasta teratas Zapco, yang kini mulai menjadi referensi penggemar SQ. Malah, Z400.2 LX digadang sebagai satu dari 4 amplifier SQ terbaik di dunia, versi salah satu forum audio mobil terkenal dari Amerika.
Sedangkan Trutech Hammer, telah lama menjadi rujukan untuk subwoofer SQ, karena tenaganya yang besar serta kualitas sinyal yang bersih dan terkontrol. Speakernya sendiri, sangat simpel. Seperti disebut sebelumnya, hanya 2 way plus subwoofer.
Tweeter Scanspeak Beryllium 304664000 tergolong istimewa. Masuk dalam seri Revelator, atau kasta teratas Scanspeak, tweeter ini memiliki frekuensi resonansi 500 hz, sehingga cocok untuk aplikasi 2 way lantaran dapat menggunakan crossover dengan titik potong rendah.
Maklum, instalasi pada mobil memaksa jarak tweeter menjauh dari midbass, sehingga tweeter harus mampu bermain rendah dengan baik, agar suaranya bisa nyambung dengan midbass.
Meski begitu, berkat teknologi seperti konus Beryllium 99% murni, serta 6 magnet Neodymium dari susunan AirCirc Design, tweeter ini pun mampu melenggang dengan rata melebihi 40 Khz! Inilah yang membuatnya cocok memutar musik hires yang frekuensi tingginya jauh menembus 20 Khz!
Midbassnya pun begitu. Dynaudio Esotar2 650 adalah midbass terbaik pilihan sebuah forum SQ internasional dalam sebuah blind test. Terkenal sebagai midbass yang memberikan resolusi luar biasa, serta dinamika dan nada midbass yang jelas dan detail.
Selain itu, parameternya pun sudah dioptimalkan untuk aplikasi car audio, sehingga akan selalu optimal di dalam kabin mobil.Sebagai catatan, Dynaudio adalah pembuat speaker high end ternama asal Denmark, yang eksis sejak 1977. Dynaudio pun terkenal dengan produk yang perfeksionis, sehingga sangat jarang melansir produk baru.
Efeknya, line-up produk mereka banyak yang berusia lawas. Seri Esotar misalnya, baru beberapa tahun belakangan mendapat peremajaan dengan Esotar2, termasuk midbass 650 yang digunakan Ricki ini.
Untuk subwoofer, Ricky kembali pada Scanspeak, yakni 32W yang belakangan ini banyak mendominasi kemenangan di kompetisi SQ nasional. Dengan diameter konus 13 inci, subwoofer ini sangat memadai untuk memproduksi nada super-rendah, hingga dibawah 20Hz! Sama seperti tweeternya, subwoofer ini pun masuk dalam seri Revelator, yang kualitasnya tak perlu diragukan.
Komposisi baru pada Pajero Sport milik Ricky ini, baru akan memulai debutnya di kompetisi SQ. Namun, mengingat prestasi sebelum-sebelumnya (MSF juara 2 way 60, CAN juara 2 Way 60, Iasca 2016 juara Novice, serta MSF 2016 posisi 2 di 2 Way 20 jt), tampaknya Pajero ini akan menjadi penantang serius di kelas 2 way.
Head unit :
Sebelumnya Ricky menggunakan Clarion DRZ9255 SE yang banyak disukai penggemar SQ, namun kini ia memilih Sony RSX-G9 Hires. Di bawah HU ada controller volume untuk prosesor Zapco yang digunakan.
Prosesor :
Selain semua fitur penyetelan untuk 8 channel, dari crossover, EQ, time alignment, prosesor Zapco Z8 IV yang digunakan memang memiliki spesifikasi menggiurkan. Dilengkapi DAC yang mengakomodir audio hires hingga sampling rate 192 Khz dengan kedalaman 32 bit!
Tweeter :
Scanspeak seri Revelator dengan konus Beryllium, menjamin reproduksi nada tinggi yang akurat, hingga 40 khz!
Subwoofer
Juga seri Revelator dari Scanspeak, subwoofer 32 W ini memadukan jangkauan nada rendah yang akurat, dengan impact yang presisi. Makanya banyak jadi referensi kompetisi SQ.
Amplifier
Sepasang Zapco seri Z-LX yang menggerakkan tweeter dan midbass ini, adalah seri tertinggi dari Zapco, yang banyak menjadi perbincangan di dunia SQ saat ini. Tenaganya besar berpadu dengan detail dan akurasi tinggi, jadi keunggulannya.
Data Modifikasi :
Head unit Sony RSX-G9 Hires
Prosesor Zapco Z8 IV
Amplifier Zapco Z150.2 LX, Zapco Z400.2 LX, Trutech Hammer
Tweeter Scanspeak Revelator Beryllium D304664000
Midbass Dynaudio Esotar2 650
Subwoofer Scanspeak Revelator 32W
Kabel Transparent (speaker), Legend 7N (RCA), Stinger (Power) XLO (Digital)
Editor | : | Andhika Artawijaya |
KOMENTAR