Malaysia - Negeri jiran Malaysia akhirnya mempunyai motor listrik pertamanya yang dibuat oleh produsen lokal, Treelektrik. Motor listrik ini mengusung desain ala skutik gambot.
Sekilas, hemm.. bukan sekilas sih, tapi memang desainnya terlihat sangat mirip dengan Honda PCX. Hehe.. PCX yang bukan Honda dong!
Treelektrik melabeli karyanya dengan nama Treeganrik T-90 2017. Nantinya akan dijual dalam dua versi harga, pertama RM10.494 atau Rp 32,7 juta dan RM15.264 atau sekitar Rp 47,5 juta.
Treeganrik T-90 menggunakan motor listrik berpenggerak roda belakang, dengan sokongan daya 5.000 watt. Untuk komponen baterainya akan ditawarkan dua pilihan, lithium atau konvensional (lead-acid battery).
Sementara untuk estimasi waktu pengisian ulangnya, baterai lithium diklaim bisa penuh dalam waktu hingga enam jam. Sedangkan baterai konvensional butuh waktu lebih lama hingga tujuh jam.
( BACA JUGA : Seru Nih, GESITS, Terra, Honda Gempur Pasar Pakai Motor Listrik )
( BACA JUGA : Keren, PLN Sudah Siapkan Pengisian Listrik Umum Untuk Motor Listrik )
Tidak hanya perbedaan waktu dalam proses pengisisan ulang, antara lithium dan lead-acid juga punya perbedaan soal kemampuan jarak tempuh.
Lithium diklaim bisa tembus sampai 100 km. Sedangkan lead-acid hanya bisa melaju 85 km.
Enggak heran, karena dengan baterai lithium bobot Treeganrik T-90 cuma 115 kg. Sementara jika dibekali baterai lead-acid bobotnya membengkak drastis menjadi 178 kg.
Proses pengembangan Treeganrik T-90 telah memakan nilai investasi total mencapai RM50 juta atau sekitar Rp 155,6 miliar. Dan butuh waktu 2 tahun untuk menjualnya ke pasaran sebagai motor massal.
Hal itu tentunya sejalan dengan kebutuhan Pemerintah Malaysia yang menargetkan memiliki 100.000 kendaraan listrik di jalan raya pada 2020 nanti.
Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Treelektrik Treeganrik T-90 ke depan juga akan diekspor ke sejumlah negara ASEAN seperti Thailand, Kamboja, Filipina, termasuk Indonesia.
Sedang untuk sasaran konsumennya, menargetkan mahasiswa perguruan tinggi dan universitas untuk penggunaan di lingkungan kampus, dan tenaga birokrat di departemen pemerintah.(Otomotifnet.com)
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR