Suzuka, Jepang - Keikutsertaan pembalap-pembalap Indonesia di ajang balap ketahanan dunia di bawah binaan PT Astra Honda Motor (AHM) ternyata memang difokuskan untuk pembalap-pembalap berusia muda.
"Kami sengaja proyeksikan, memberikan kesempatan kepada pembalap muda," ungkap Anggono Iriawan, Senior Manager Safety Riding & Motorsports Departement PT AHM.
Menurutnya dengan ikut di balap ketahanan semacam ini, disiplin, komunikasi dan pengetahuan pembalap pada regulasi jadi lebih matang.
Contohnya, safety car bisa masuk ke trek beberapa kali. Begitu juga dengan berbagai macam instruksi lewat bendera yang dikibarkan marshal harus direspon dengan cepat dan tepat.
Disiplin lainnya adalah soal strategi yang dibuat oleh tim. Juga komunikasi dengan kru dan mekanik.
"Karena balap ketahanan, saat race berlangsung bukan cuma pembalap yang berpengaruh, semua punya kontribusi sangat besar pada kemenangan," sambung Anggono.
Tahun ini, Astra Honda Racing Team (AHRT) menurunkan Awhin Sanjaya dan Rheza Danica.
Awhin benar-benar baru balap dengan Honda CBR600RR dan langsung mengikuti balap ketahanan 4 jam. Pembalap kelahiran 1998 ini jebolan Astra Honda Racing School.
Sedang Rheza yang notabene salah satu pemenang Suzuka 4 Hours Endurance Race merupakan pembalap pengganti karena Yaasiin Somma kecelakaan saat latihan awal bulan lalu.
Kesempatan meraih pengalaman bekerja layaknya tim balap motor dunia juga diberikan pada mekanik-mekanik muda.
"Tahun ini formasi tim mekanik banyak berubah, banyak yang baru-baru," ujarnya.
"Bahkan ada Fajar, juara kontes mekanik Honda tahun lalu. Kami ajak untuk merasakan jadi mekanik balap," sambung Anggono.
Meski pembalap muda, untuk target tetap jadi yang terbaik. "Kalau untuk target harus juara, balap apapun targetnya tentu juara," tutupnya. (Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR