JAKARTA-Datsun memang termasuk APM ‘belia’, belum beroperasi lebih dari lima tahun sejak reborn tiga tahun lalu.
Namun sebagai pendatang baru, Datsun menegaskan masuk ke segmen yang ganas.
Apalagi kalau bukan LCGC.
Namun semenjak kehadiran Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, Datsun seperti nampak ‘santai’ dengan keberadaan Datsun Go+ dan Go Panca.
Tak segera juga merilis Padahal penjualannya tergerus terus.
“Di segmen Datsun, kami merasa tak perlu berlomba merilis banyak produk baru,” ungkap Jose Roman selaku Corporate VP Global Head of Datsun.
Ditemui di sebuah media gathering hari ini (9/8), Jose menjabarkan lebih lanjut bahwa pihaknya saat ini sedang berkonsenterasi meningkatkan standar mutu pelayanan servis.
“Meningkatkan pelayanan purnajual merupakan faktor sangat penting (di segmen Datsun),” kata Jose.
Sejurus kemudian ia menerangkan bahwa pihaknya kini tengah konsenterasi meningkatkan standar pelayanan di bengkel resmi serta bertahap terus menambah jaringan dealer.
“Investasi konsumen atas pembelian mobil baru yang tidak didukung pelayanan purnajual malah membuat keberadaan sebuah produk menjadi tidak berguna,” tegas Jose lebih lanjut.
Pembeli Datsun, masih menurut Jose, merupakan konsumen yang baru pertama kali punya mobil.
Upaya peningkatan layanan purnajual serta penambahan jaringan dealer akhirnya bisa meningkatkan brand awareness Datsun itu sendiri menurutnya.
Editor | : | erie |
KOMENTAR