SENTUL - Yamaha Sunday Race (YSR) sudah tahun ketiga. Tujuanny sebagai wadah komunitas Yamaha menyalurkan 'nafsu' balapnya ternyata tepat sasaran.
Namun siapa sangka, berawal dari sekadar 'fun race' kini menjadi sebuah persaingan yang kompetitif antar komunitas Yamaha di Indonesia.
"Dulu obrolannya sekadar cara cornering, model helm sampai desain wearpack. Eh sekarang udah sampai mapping ECU, order rem Brembo sampai pesan pelek dari luar negeri. Unsur kesenangannya pun berkurang," kata M. Abidin selaku GM After Sales & Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Bahkan, di kelas Community A, catatan waktunya sudah ada yang menembus 1:45.
Catatan waktu ini nyaris sama seperti pembalap profesional yang berkompetisi di Kejurnas IRS Sport 250.
Namun meski demikian, ada sisi positif yang bisa diambil dari hal ini.
Sebab anggota-anggota komunitas Yamaha lebih memilih berkompetisi di YSR dibandingkan balap liar atau cornering sembarangan di jalan raya.
"Sepertinya mereka sudah alergi yah akan hal itu (balap di jalan raya-red). Di sana sudah tidak aman, resikonya tinggi pula. Kalau jatuh di sirkuit kan juga sakit, tapi setidaknya tidak ada risiko dilindas bus atau nabrak trotoar," tambah Abidin.
Sekarang, YIMM berharap agar para komunitas tetap mempertahankan safety mereka saat balapan di YSR.
Berbarengan dengan cara memikirkan kelas baru bagi pembalap komunitas yang catatan waktunya makin tajam. (Otomotifnet.com)
Editor | : | toncil |
KOMENTAR