Otomotifnet.com - Yup, Toyota Kijang Innova 2.5 V keluaran 2011 ini, menjadi salah satu Innova paling bengis yang pernah eksis di jalanan Indonesia.
Pemiliknya bernama Gama, yang memang suka dengan performa yang brutal, namun dibalut tampilan standar ala kadarnya atau biasa dikenal dengan istilah sleeper.
Untuk mewujudkan itu, Gama merangkul Theodorus Surya Jaya, yang akrab disapa Teddy, bos bengkel REV Engineering, Arteri Kedoya, Jakarta Barat.
Tak cuma ingin memiliki performa bengis di jalanan, Gama juga ingin Innovanya ini enggak malu-maluin diajak ngetrek di lintasan 402 meter.
“Tapi tampilannya harus mendekati standar dan masih enak dipakai harian. Maklum, masih jadi mobil kerluaga dan suka digunakan antar jemput anak dan jalan-jalan bareng keluarga,” ujar Teddy sambil tersenyum.
Engine Swap
Putar otak untuk memaksimalkan performa dapur pacu, Teddy menggusur mesin bawaan berkode 2KD-FTV, pakai yang 1KD-FTV berkapasitas 3.000 cc.
“Pakai mesin 1KD-FTV, sudah paling pas untuk main high performance diesel di Toyota Kijang Innova dan Fortuner. Mesinnnya kuat dan ketersediaan part aftermarketnya pun melimpah,” tambah Teddy.
Untuk memasukkan mesin 1KD-FTV ke ruang mesin Innova 2.5 V, tak butuh ubahan banyak. “Langsung plug and play kok, cuma beda cc aja,” yakin Teddy.
Setelah itu, ia baru memikirkan opsi turbo yang pas untuk mendulang performa ciamik.
Turbo Truk
Pria murah senyum ini mempercayakannya pada turbo buatan IHI. Alasannya, turbo asal Jepang ini memiliki line up turbo khusus untuk diesel.
“Sempat pakai IHI keluarga RHF44 dan RHF55 untuk goal tenaga di 300 hp-an. Tapi menurut Gama masih kurang,” tawanya.
Akhirnya, Teddy menggunakan turbo IHI lebih besar, yakni F55, yang comot dari truk keluaran Isuzu.
Namun Teddy menggunakan back housing dari varian F55V yang sudah menggunakan sirip, layaknya teknologi Variable Nozzle Turbin (VNT).
Tujuannya, untuk mereduksi gejala turbo lag.
Alhasil, jika dulu saat pakai turbo IHI RHF44 dan RHF55 di 2.000 rpm, boost maksimal hanya terpatok 0,8 bar, kini dengan imbuhan sirip VNT, boost bisa tembus hampir 2 bar di putaran mesin yang sama. “Jadi, nge-lag-nya minim banget,” sambung Teddy.
Kem High Profile
Untuk mendukung turbo, Teddy juga menggunakan kem profil tinggi untuk mendapatkan power band lebih beringas hingga putaran atas.
Namun sayang, Teddy lupa tentang spesifikasi kem buatan Thailand ini. “Cukup tinggi profil dan lift-nya lah. Sampai harus coak piston,” ungkapnya.
Alhasil, performa puncak tembus hingga 450 hp, dengan torsi raksasa sebesar 900 Nm. Itu terukur di atas mesin dyno, dengan boost 3 bar.
Angka tersebut terbilang fantastis, mengingat Teddy masih mempertahankan komponen internal mesin tetap standar.
Namun untuk melayani tenaga yang sudah kelewat brutal, transmisi matik 4 percepatan sudah direflash dari TransGo.
“Lumayan, pas dicoba di 402 meter Sentul, bisa tembus 13 detik. Tapi masih spin terus bannya,” sahutnya. Gokil!
Data Modifikasi
Mesin
Engine swap 1KD-FTV, turbo IHI F55, back housing IHI F55V VNT, vacuum motor & solenoid sirip VNT Mitsubishi Pajero Sport Dakar, remapping ECU & body valve ECU=SHOP, reflash ECU transmisi matik TransGo, kem custom, intake manifold custom, intercooler custom, engine oil cooler custom, transmission cooler custom, open air filter custom, injektor Bosch, common-rail pump custom, final gear 3,5:1, oil catch tank custom, indikator set boost meter, oil pressure Defi, water methanol injection Snow Performance, induksi NOS 75 hp,
Kaki-kaki
Big brake kit Alcon (rotor 350 mm & 4 pot), panhard rod custom, coilover Bilstein, limited-slip 1-way Cusco, velg SSR Type-F 18x8 inci, ban Toyo Proxes 225/55R17.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | OTOMOTIF |
KOMENTAR