Otomotifnet.com – Sejatinya dengan perawatan maksimal dan teratur untuk mobil Eropa, performa tidak akan mengalami penurunan drastis.
Menurut Teddy, Owner Rev Engineering di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, bila performa mobil Eropa drop bisa terjadi karena komponen mesin yang mulai mengalami aus (penurunan).
Jika ingin kembali normal performanya, komponen yang sudah aus ini harus diganti.
BACA JUGA: Sudah Ada Pemecahan Problem Idle Up Mitsubishi Xpander
“Penurunan tenaga mesin mobil bekas Eropa, selain karena sudah berumur juga diakibatkan sejauh mana perawatan yang dilakukan pemilik sebelumnya,” ujar Teddy.
Jika pemilik sebelumnya telaten memelihara mobilnya, tentu biaya perbaikannya tak memakan banyak biaya.
Masalahnya kalau pemilik sebelumnya itut tipe orang kurang peduli, pasti mobil akan banyak masalah.
Nah ini yang bikin biaya perbaikan membengkak, bahkan bisa sampai setara harga mobilnya kalau perbaikan secara menyeluruh.
Teddy memaparkan perkiraan perbaikan untuk mobil bekas Eropa.
BACA JUGA: Dealer Ini Sudah Terima Pesanan Honda All New PCX
“Mengembalikan performa mobkas setidaknya mendekati ketika baru, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 7 juta sampai Rp 20 jutaan tergantung kerusakan."
"Akan tetapi itu baru buat mesin doang,” ungkap Teddy.
Oleh sebab itu jangan langsung tertarik kalau ada mobil bekas Eropa yang harganya murah.
Biar lebih meyakinkan, paling tidak dicek dulu sama montir kepercayaan.
“Jadi sebaiknya jangan semata-mata tergiur harganya atau tampilan mobkas Eropa langsung saja membelinya,” pungkas Teddy.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR