Otomotifnet.com - Keren banget julukan nama pelintasan kereta api di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, namanya pelintasan 'Volvo'.
Sebutan itu diberikan karena dulu memang ada bengkel Volvo tidak jauh dari pelintasan kereta api dengan palang otomatis itu.
Akan tetapi, nama pelintasan itu enggak sekeren nama dari brand mobil premium itu.
Pelintasan kereta itu dikenal angker dan menyeramkan.
Bukan apa-apa, soalnya pelintasan kereta api 'Volvo' itu sering memakan korban jiwa.
BACA JUGA: Dilarang Ketawa! Nih Toyota Avanza Dijual Rp 35 Juta
Beberapa waktu lalu, seorang pengguna sepeda motor meninggal akibat tertabrak kereta api di Jl. Purbaya, Pejaten Timur, Jakarta Selatan.
Gara-garanya karena ulah pengendara yang tidak sabar berkendara.
"Kalau pastinya ada berapa (kejadian), saya tidak ada datanya."
Akan tetap, sudah cukup sering kejadian (kecelakaan). Selain yang kemarin, April dan Oktober kalau tidak salah juga ada (kecelakaan)," kata Marjuki penjaga pelintasan, (20/12/2017).
Marjuki mengatakan, pengendara motor paling sering menerobos palang dan tertabrak kereta api.
Marjuki menjelaskan, pengendara motor nekat menerobos palang dan lawan arah.
Lokasi tersebut cukup ramai dan padat.
BACA JUGA: Ada Avanza Pakai Stiker Gede Xpander, Banyak Yang Enggak Percaya
Banyak pemotor melawan arah, baik dari Kalibata menuju Pasar Minggu maupun sebaliknya.
"Kalau pagi dan sore memang kacau karena arus kereta juga banyak.
"Jadi sering terjadi antrean panjang."
"Kami suka larang tetapi mereka terobos dan lebih galak mereka," ucap Marjuki.
Umumnya pengendara motor nggak hanya tidak sabaran tetapi juga susah diaturnya
"Mereka maunya pada cepat-cepat saja, sedangkan tenaga kami cuma dua orang, kadang dibantu sama anak-anak yang suka nongkrong," cerita Marjuki.
Selain itu, lanjutnya, banyak pemotor terjatuh ketika melintasi pelintasan tersebut.
Kok bisa begitu?
Hal ini disebabkan kondisi aspal yang rusak dan amblas, terutama di dekat rel.
Padahal, aspal tersebut baru ditambal awal November.
"Lintasan ini kan bentuk serong, bukan lurus, jadi saat sepeda motor lewat itu bannya selip."
"Kalau digas semakin selip terus jatuh, apalagi kalau lagi hujan tambah licin," ujar Marjuki.
BACA JUGA: Valentino Rossi Di-KO Dani Pedrosa, Soal Titel...
Sekitar 30 menit saja, banyak pemotor yang terjatuh.
Marjuki mengusulkan kepada pemerintah untuk mengecor pelintasan dan menambah petugas di jam-jam rawan.
"Kerena ini kan bentuk lintasannya serong, lebih baik sih dicor, biar tahan lama."
Kalau cuma diaspal, baru 1 minggu sudah (rusak) begini lagi," kata Marjuki.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR