Otomotifnet.com - Istilah 2-Tak dan 4-Tak memang nggak asing lagi di kuping pecinta dunia otomotif khususnya roda dua.
Kedua istilah itu merupakan jenis dari mesin pembakaran yang artinya untuk menghasilkan satu daya, perlu dua dan empat kali gerakan piston atau disebut langkah.
Sebenarnya, dari mana asa mula istilah 'Tak' itu ya?
(BACA JUGA: Pakar Safety Driving Sarankan Ini Sebelum Nyetir Mobil Sport)
Dijelaskan oleh M. Abidin, GM Aftersales and Public Relation Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), perihal asal mula istilah 'Tak' itu.
M. Abidin menjelaskan istilah “Tak” berasal dari bahasa Belanda yang kemudian diserap menjadi istilah umum di bahasa Indonesia.
“Istilah 2-Takt atau 4-Takt itu adalah bahasa Belanda yang artinya stroke atau langkah."
"Seiring dengan waktu, sebutannya menjadi ‘Tak’," ujar M. Baidin
Begitu juga beberapa istilah yang diserap dari bahasa Belanda
"Sama seperti komponen crankshaft (poros engkol) yang kemudian dikenal di dalam negeri menjadi krukas,” ucap M. Abidin seperti dikutip dari Otomotif.Kompas.com.
(BACA JUGA: Ngeri! Duduk Selonjoran Di Dasbor Mobil, Kecelakaan Kecil Jadi Fatal)
M. Abidin pun menguraikan komponen lain yang berubah secara pengucapan dari istilah asalnya, yaitu piston yang bahasa aslinya zuiger, sementara mekanik menyebutnya sekker atau juga seher.
"Ada lagi camshaft yang dikenal di kalangan mekanik adalah nokkenas.”
“Semuanya istilah teknis itu kebanyakan dari (bahasa) Belanda,” pungkas M. Abidin.
Artikel ini sudah ditayangkan Kompas.com dengan judul Dari Mana Istilah “Tak” pada Mesin Sepeda Motor
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | Otomotif.kompas.com |
KOMENTAR