Otomotifnet.com – Tekanan angin yang sesuai pada ban motor, tentunya dapat menjaga daya cengkeram ban di aspal jalanan dengan optimal.
Ingat, Indonesia merupakan negara tropis yang terdapat dua musim, yakni panas dan hujan.
Ternyata tekanan angin ban juga berbeda pada dua kondisi cuaca tersebut.
Lalu, kenapa berbeda?
(BACA JUGA: Gak Puas Bikin Orang Nunggu, Yamaha Mau Buka Pesanan Lexi 125 Online)
“Perbedaan tekanan angin ini bertujuan untuk mendapatkan daya cengkeram yang maksimal antara ban dan permukaan jalan,” kata Andreas Aldrin, owner Rumah Ban Motor, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Dijelaskan juga, tekanan angin pada saat hujan berbeda dengan saat panas.
Hal itu ada maksudnya supaya kontak ban ke aspal menjadi lebih banyak.
Sehingga, dapat membantu ketika membelah air dan tidak membuat ban menjadi licin serta kehilangan daya cengkramnya.
Jadi, berapa kira-kira tekanan idealnya?
“Saat kondisi hujan, tekanan udara bisa dikurangi sebanyak kurang lebih 2-3 Psi."
"Misalnya, ketika panas, tekanan ban sebesar 28 Psi. Saat hujan dikurangi menjadi 26 Psi,” terang Aldrin.
(BACA JUGA: Kocak, Usai Kasus Stiker Akrapovic, Ramai Dibahas Knalpot Akurapovic)
Pada kondisi hujan juga sebaiknya mengurangi kecepatan dalam berkendara untuk menghindari risiko terjatuh akibat ban yang kehilangan daya cengkeram.
Perhatikan juga kondisi ulir atau kembangan ban yang berfungsi sebagai pemecah air saat cuaca hujan.
Kalau permukaan ban sudah rata, segera lakukan penggantian ban.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR