Otomotifnet.com - Sebastian Vettel mengakhiri balapan ke-200 sepanjang karirnya di Formula 1 dengan kemenangan pada GP Bahrain di Sirkuit Sakhir, Minggu (08/04/2018).
Tapi kemenangan tersebut bukanlah hal yang mudah untuk didapat oleh Vettel karena Valtteri Bottas sempat mengancam posisi pemimpin balapan.
Awalnya, Scuderia Ferrari merencanakan strategi dua pit stop untuk sang juara dunia empat kali masuk ke pit pada lap ke-18 dan menggunakan kompon ban soft.
(BACA JUGA: Dibelain Rival! Hamilton Dicecar Wartawan, Vettel Langsung Pasang Badan)
Namun Mercedes-AMG menekan Scuderia untuk merubah taktiknya ketika kedua pembalapnya, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas menggunakan kompon ban medium dengan 20 laps yang tersisa.
Vettel berada dalam kondisi tertekan saat Bottas berhasil memperkecil jarak di lap terakhir, namun Vettel berhasil mempertahankan posisinya.
Saat 10 laps tersisa, Vettel sempat berbohong di team radio mengatakan semua ada dalam kendalinya.
"Tidak mungkin aku bisa melakukannya," ungkap Vettel saat diberitahu kecepatan Bottas saat mulai memperkecil jarak dan diharapkan untuk mempertahankan posisi.
(BACA JUGA: Arungi Musim Balap 2018, 'Sandal Jepit' Ferrari Yang Tercepat di Tes Pramusim Barcelona, Hamilton Kebingungan)
Ia pun sempat berpikir bahwa Bottas akan menyalipnya.
Vettel pun berusaha untuk membuat bannya bertahan sebisa mungkin dan pada akhirnya dapat meraih kemenangan di Bahrain.
Kemampuan Vettel dalam mempertahankan ban dengan kompon soft selama 38 laps pun menuai banyak pujian, bahkan banyak yang mengatakan bahwa aksinya bersama mobil merah tim kuda jingkrak mengingatkan mereka pada Michael Schumacher.
"Lima laps terakhir sangat sulit untuk menjaga racing line dan tak membuat kesalahan," ujar Vettel.
Ia pun menambahkan bahwa kemenangannya terasa lebih manis karena ia dapat melakukan hal yang banyak orang pikir luar biasa.
Editor | : | Taufan Rizaldy Putra |
Sumber | : | skysports.com |
KOMENTAR