Otomotifnet.com - Perjalanan Toyota Sienta di Indonesia memang tak begitu mulus, kepeleset lebih tepatnya.
Sebab, bermain di segmen gemuk dan ditinggal rivalnya, Honda Freed, penjualan Sienta terus mengalami penurunan.
Berdasarkan data dari Gaikindo hingga bulan April 2018 penjualan Sienta hanya 390-an unit perbulan.
Jauh dari target awal sebanyak 3.500 unit sebulan.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, per bulannya rata-rata bisa mencapai 1.819 unit.
(BACA JUGA: Ngangkat Tampang Banget, New Terios Ganti Roda Lebar, Gagahnya Nempel Ketat Pajero)
Lantas apa yang membuat Sienta melempem?
Nah, pabrikannya yang menjawab.
“Sebenarnya Sienta itu peralihan di antara Avanza sama Innova, hanya saja market di situ penuh, padat banget," tutur Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), seperti dikutip dari Kompas.com.
Jika mau dibandingkan dengan MPV sekelasnya, Toyota Sienta ini memang posisinya agak kurang diuntungkan.
Dengan mesin 1.500 cc, pilihan yang ada memang cukup banyak dan harganya pun lebih murah.
Toyota Sienta yang dijual seharga Rp 234,1 juta harus berhadapan dengan daya tarik low MPV sekelas Avanza, Xenia, Mobilio dan Ertiga.
Tetapi kalau melihat faktor lain, bisa juga memberi kontribusi atas pelemahan ini.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas.com,GridOto.com |
KOMENTAR