Otomotifnet.com - Bicara soal nilai tukar rupiah, Dollar AS memang sedang bergejolak, saat ini sudah mencapai angka Rp 14.600.
Hal ini tentu akan berimbas pada harga part modifikasi motor yang didatangkan dari luar negeri.
Sebab saat ini banyak toko sekaligus modifikator yang menjual part modifikasi dari berbagai merek ternama yang didatangkan dari luar negari alias import.
"Pengaruhnya pasti ada untuk part yang akan diorder nanti, harga jadi meningkat dan modal juga meningkat. Kalau sekarang masih stok dengan modal lama dan harga jual juga masih mengikuti harga lama," bilang Steven Lay, bos Layz Motor yang banyak menjual part modifikasi branded impor.
Lain hal untuk part custom yang dijual Budung Kustomparts. Mereka mengaku memang sudah ada kenaikan harga terhitung sejak tahun 2013.
(BACA JUGA: Toyota All New Rush Merambah ke Pakistan, Ini Harga Jualnya)
"Sebenarnya kenaikan harga bukan bergantung Dollar saja tapi ongkos kirim yang naik juga ikut berpengaruh," sahut Awie bos Budung Kustompart.
Untuk itu para penjual part modifikasi pun punya cara untuk mengantisipasi naiknya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS.
"Kita turunin lagi margin biar harga tetap kompetitif, untuk kemungkinan harga part akan naik 5-10% dan akan berlaku dalam 1 bulan ke depan," terang Steven lagi.
Namun naiknya nilai tukar Dollar kali ini tidak diampil pusing pada toko yang sudah menaikan harga dari waktu sebelumnya.
"Kalau sekarang Dolar naik lagi ya tidak terlalu pusing kan harga sudah naik dari sebelumnya, kasihan juga konsumen kalau sebentar-sebentar harga naik," pungkas Awie.
(BACA JUGA: Mitsubishi Lampaui Target Penjualan di GIIAS 2018, Xpander Laku Keras)
Nah beda lagi kalau part modifikasi yang produksi dalam negeri seperti VND Racing yang tidak terlalu berpengaruh pada kenaikan harga.
"Bahan baku import ada kenaikan tapi tidak terlalu berpengaruh karena VND Racing fokus produksi part baru pastinya dengan harga baru juga," kata Vendi bos VND Racing.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR