Otomotifnet.com - Munculnya motor MotoGP Yamaha yang jadi andalan, yaitu YZR-M1 dengan konfigurasi mesin inline 4 silinder di MotoGP musim 2004.
Motor Yamaha M1 itu menjadi titik balik Yamaha dan Valentino Rossi di pentas balap motor dunia MotoGP.
Yamaha dan Valentino Rossi berhasil membuat mesin yang bisa dikatakan motor MotoGP terbaik dalam 15 tahun terakhir.
Bayangkan saja, lewat konfigurasi mesin itu, Yamaha merengkuh tujuh gelar juara dunia bersama Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Bahkan, mesin ini juga jadi idaman dari para pembalap debutan karena karakter mesin yang halus dan mudah dikendalikan.
(BACA JUGA: Bukan Lantaran Kurs Rupiah, Harga Mobil Baru Tiga Line-Up Suzuki Naik)
Motor Yamaha M1 membopong mesin inline 4 silinder menggunakan counter-rotating crankshaft atau backward crankshaft, berbeda dengan lainnya yang menggunakan forward-rotating crankshaft saat itu.
Selain arahnya, frekuensi entakan piston dengan crossplane crankshaft juga jadi kelebihan YZR-M1.
Mesin berasa lebih halus jadi mudah dikendalikan, walaupun risikonya ledakan tenaga mesin tidak sebesar flatplane crankshaft.
Namun kini, YZR-M1 sedang jadi pesakitan, terutama dalam dua musim terakhir di MotoGP.
Para mekanik Yamaha pusing tujuh keliling mencari akar permasalahan dan penyelesaian masalah motor ini.
(BACA JUGA: Akselerasi Tilang Elektronik, Registrasi Kendaraan Wajib Cantumkan Nomor Ponsel Dan E-mail)
Editor | : | Joni Lono Mulia |