Awalnya ada keluhan elektronik, lalu merembet ke sisi lain dari motor ini, sampai akhirnya Valentino Rossi menilai Yamaha sudah ketinggalan soal mesin dibanding kompetitornya.
Valentino Rossi menilai, dalam tiga tahun terakhir Honda dan Ducati telah maju sangat pesat, sedangkan Yamaha tidak.
Honda misalnya di 2016, melakukan eksperimen besar untuk membuat mesin big bang-nya, berganti dari screamer, mencoba mengubah arah putaran crankshaft-nya seperti halnya YZR-M1.
Ducati juga, investasi jor-joran sampai akhirnya menciptakan Desmosedici yang kuat seperti sekarang.
(BACA JUGA: Tidak Lama Lagi Yamaha Xabre Facelift Diperkenalkan, Namanya Berubah)
Lalu Yamaha gimana? Yamaha tetap saja tanpa revolusi besar di area mesin.
Masih sama menggunakan crossplane crankshaft yang sama sejak Valentino Rossi debut di Yamaha tahun 2004.
"Ya, mungkin saja mesin itu jadi masalah buat kami sekarang," kata Valentino Rossi dikutip dari Speedweek.com.
"Kau bisa lihat, Ducati dan Honda belajar dari Yamaha, karena kekuatan perkembangan motor Yamaha sudah melemah tiga atau empat tahun lalu," imbuhnya.
(BACA JUGA: Jarang Terdengar Hummer Kecelakaan, Ngeloyor Tabrak Pelajar Dan Tiang Listrik)
Nah, kini konfigurasi mesin inline 4 Yamaha dipertanyakan, terutama melihat Ducati, Honda, Aprilia, bahkan KTM sudah memakai mesin V4.
"Honda punya mesin V4, kami punya mesin inline, mungkin itulah masalahnya," sambung The Doctor.
"Itu bisa saja, tapi jujur saja aku tak tahu," tuntas Rossi.
Apa yang diungkapkan Valentno Rossi soal mesin Yamaha M1-nya itu masih diperdebatkan sih.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR