Jika tidak ada gerak bebas tersebut, suspensi belakang seperti diplintir. Bagian-bagian yang rentan patah adalah dudukan di bak mesin atau inner rod suspensinya.
Faktornya bisa disebabkan beberapa hal, seperti dimensi extender tidak sesuai.
Kemudian tidak ada washer, atau ukurannya yang salah dan terlalu kuat saat mengencangkan bautnya, sehingga washer atau shim menjepit extender.
Lanjut, menurut Abidin apabila ingin lebih rendah sebaiknya custom joknya saja.
Karena pada motor matik, mesin berfungsi juga seperti rear arm sehingga memanjangkan atau memendekkan sokbreker belakang akan mempengaruhi wheel travel.
(BACA JUGA: Duh... Pemilik CB150R Curhat Ke Medsos Soal Mesin Patah Dan Rangka Retak, Begini Tanggapannya)
Ia juga menyarankan sebaiknya hindari part modifikasi yang belum teruji oleh APM (Agen Pemegang Merek), sehingga terhindar dari kerusakan.
Jadi yang paling penting harus paham fungsi gerak bebas dari samping tersebut, dan tidak asal pasang.
Daripada harus merogoh kocek sebesar Rp 1,167 juta untuk membeli crankcase baru.
Itu belum lagi harus ditambah ongkos pemasangannya. Wah lumayan juga ongkos perbaikannya. (Rangga/OTOMOTIF)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR