Otomotifnet.com - Tol Jakarta-Cikampek menjadi tulang punggung mobilitas warga dari dan ke Ibu Kota.
Saking vitalnya, kemacetan dan stres menjadi santapan setiap hari para pengguna tol tersebut.
Timbul persepsi di masyarakat, jika tak ingin terkena macet di jalur penghubung ibu Kota Jakarta dengan Provinsi Jawa Barat ini, sebaiknya berkendara malam hari.
Nampaknya persepsi itu salah, hal tersebut diungkapkan oleh Desi Arryani, selaku Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero).
(BACA JUGA: Kisah Macet Tol Cikampek Selamatkan Calon Penumpang Lion Air JT 610)
"Sebaliknya, justru jalan malam itulah konstruksi sedang banyaknya bergerak dan bergeraknya frontal," ujar Desi dalam siaran resmi Jasa Marga, (21/11/2018).
Desi menambahkan, seringnya terjadi kepadatan kendaraan salah satunya karena koridor Jakarta-Cikampek sedang ada proyek bergerak sekaligus dalam waktu bersama.
Seperti Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Light Rail Transport (LRT) Jakarta-Bekasi Timur, kereta cepat Jakarta-Bandung, Jalan Tol JORR II Cibitung - Cilincing dan Cibitung - Cimanggis.
Ia juga menekankan pengguna jalan tol dalam memilih waktu perjalanan, mengingat window time secara umum yang digunakan dalam pengerjaan konstruksi yaitu antara pukul 22.00-05.00 WIB.
(BACA JUGA: Tol Jakarta-Cikampek Macet Gak Karuan, Proyek LRT Sampai Distop Sementara)
"Ada titik-titik pengangkatan steel box girder di empat titik sekaligus, ada titik-titik pengecoran mungkin di tiga titik sekaligus. Sehingga, jangan pernah ada persepsi lewat Jakarta-Cikampek malam saja, pasti sepi," kata Desi lagi.
"Kami akan rutin memblasting setiap minggu program-program mingguan ke depan dan menambah Variable Message Sign (VMS), termasuk medsos akan dispread secara rutin," tutupnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR