Otomotifnet.com - Honda BeAT merupakan salah satu motor yang paling populer.
Tiap bulan rata-rata terjual lebih dari 160 ribu unit, makanya tak sulit untuk melihat skutik ini berkeliaran di jalan raya.
Menjadi motor kuda beban untuk kegiatan sehari-hari, Honda membekalinya dengan mesin 108 cc yang lebih dari cukup untuk komuter.
Meski begitu masih ada saja yang kurang puas dengan performanya.
Nah bicara soal meningkatkan performa, salah satu cara paling mudah ialah mengganti knalpot bawaan pabrik dengan produk produk aftermarket.
Orang umum menyebutnya knalpot racing meski tak berarti buat balap.
Beberapa yang mudah ditemukan contohnya ada Kawahara, CLD dan SKR.
Konsultasi Otomotif: Ganti Per Dan Roller CVT, Honda BeAT Bergetar
Menariknya, ketiganya menawarkan knalpot racing dengan tampilan bak pelepas gas buang standar.
Sehingga dapat digunakan untuk harian dan suara juga masih nyaman di telinga.
Bagaimana performa masing-masing knalpot? Simak ulasannya.
(Fajrin, Rangga/OTOMOTIF)
Pengetesan
Pengetesan menggunakan dynamometer Mainline Dynolog milik Farm Tuning yang berlokasi di Jl. Pertanian I No.88B, Cilandak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Motor dites menggunakan bahan bakar Pertamax.
Pengambilan data dilakukan 3 kali run pada tiap knalpot, dan diambil hasil terbaik.
Pada knalpot standar, tenaga maksimal tercatat 5,83 dk pada 5.613 rpm dengan torsi 7,4 Nm di 5.659 rpm.
Knalpot standarnya berbobot 3,5 kg.
CLD C1
Knalpot CLD yang dites merupakan tipe C1 dengan material stainlees yang dibalut dengan warna hitam pada silincer.
Suara yang dihasilkan keras, tapi masih dalam ambang batas normal.
Bobotnya lebih ringan 1 kg dibanding knalpot standar.
Untuk harga, CLD membanderolnya sekitar Rp 450 ribu.
Starter Honda BeAT Lawas Bikin Ngilu, Ternyata Akibat Benda Kecil
Dari hasil tes, mampu menghasilkan tenaga sebesar 5,72 dk pada 5.533 rpm dan torsi 7,2 Nm pada 5.533 rpm.
Peak power mungkin terlihat lebih kecil daripada standar, tentu akan enak buat stop and go di kemacetan.
Tenaga puncak didapat pada putaran mesin lebih rendah dan berdasarkan kurva dyno, di atas 7.500 rpm knalpot CLD memilik tenaga yang lebih baik dibanding standar.
Pun sama halnya dengan torsi, puncaknya didapat pada putaran rendah.
Knalpot CLD memiliki kurva seperti standar sehingga penyaluran tenaganya lebih linear.
SKR
Knalpot racing harian kedua yang dites yaitu SKR. Produsen knalpot asal Ciledug, Tangerang ini menawarkan knalpot dengan bentuk seperti standarnya.
Terbuat dari stainless steel pada bagian leher dan besi untuk silencer-nya.
Bobotnya 2 kg, lebih ringan 1,5 kg dibanding standar.
Jurus Ampuh, Gredek Di CVT Honda Vario Pun Hilang
Pada varian ini, SKR memberikan sentuhan warna biru pada leher knalpot sehingga terlihat lebih menarik.
Untuk harganya cukup ramah di kantong, hanya Rp 350 ribu saja.
Saat diajak berlari statis di atas dyno, suara yang dihasilkan lebih nyaring dibanding standar, namun masih dalam batas aman.
SKR menghasilkan tenaga 5,64 dk pada 5.960 rpm dan torsi 7,0 Nm di 5.509 rpm.
Tenaga dan torsinya lebih kecil 0,19 dk serta 0,4 Nm dibanding standar.
Lagi-lagi tenaga puncak didapat pada putaran mesin lebih rendah, tentunya juga enak buat stop and go.
Meski begitu di atas 7 ribu rpm, knalpot SKR memiliki tenaga dan torsi yang lebih baik, alias lebih nendang pada putaran tinggi.
Kawahara K2R
Sebagai produsen racing dan apparel motor terkemuka, Kawahara menawarkan knalpot tipe K2R Standar Racing untuk Honda Beat eSP terbaru.
Menggunakan material bahan stainlees steel dengan bobot 2 kg, lebih ringan 1,5 kg dari standar.
Suara yang dihasilkan paling nyaring dibanding ketiganya, meskipun relatif masih lebih pelan bila dibanding knalpot racing murni.
Wuss…Paket Ngacir Honda Vario 150 dan All New PCX, Dibanderol Rp 2,7 Juta
Produk ini dibanderol Rp 350 ribu oleh Kawahara.
Di atas dyno, hasil tesnya cukup istimewa dengan menyeburkan tenaga 5,99 dk pada 5.547 rpm dengan torsi 7,4 Nm di 5.594 rpm.
Naik sekitar 0,16 dk dan 0,2 Nm dari standar pabrik.
Kurva torsi pada putaran rendah mirip dengan knalpot bawaan pabrik, sehingga tetap enak untuk berkendara stop & go.
Sedangkan pada putaran atas, tenaganya lebih nendang dibanding knalpot standar.
“Mungkin kondisi ini karena knalpot standar racing itu juga sudah semi free flow, jadi power putaran bawah sedikit berkurang,” analisa Saiful, kepala mekanik Farm Tuning.
CLD : 0812-9140-6393
Kawahara : 0813-8968-9992
SKR : 0815 1394 3798
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR