Lantas, tanggapan dari Direktur Operasional Pertamina Retail Pramono Sulistyo juga demikian.
"Kami sejalan dengan ramah lingkungan, dan kami menggandeng Autoglaze ini sendiri karena kami tahu semua shampo yang digunakan itu sudah ramah lingkungan sehingga kami tidak masalah dengan wacana itu," ujar Pramono.
Selain itu, Chandra pengelola cuci mobil di kawasan Cakung, Jakarta Timur, mengatakan, sampai saat ini belum mendengar informasi tersebut.
Namun, jika memang akan dibatasi karena menyumbangkan limbah detergen, maka Pemprov DKI Jakarta harus memberikan solusi.
(Baca Juga : Nah...Cuci Mobil Waterless Lebih Praktis, Salah Perlakuan Bisa Bikin Baret)
"Misalnya merekomendasikan sabun cuci mobil seperti apa yang ramah lingkungan, sehingga kami bisa menggunakan sabun tersebut agar tetap bisa usaha di bidang cuci kendaraan bermotor," ujar Chandra.
Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Ali yang juga pebisnis cuci motor di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
Menurut dia, kalau menggunakan sabun ramah lingkungan otomatis akan meningkatkan tarif.
"Sekarang untuk mobil Rp 25.000 sampai Rp 30.000, motor Rp 15.000, otomatis kalau sabunnya lebih bagus lagi, kami bisa menaikan tarif menyesuaikan dengan harga sabun tersebut," kata Ali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemprov DKI Mau Batasi Tempat Cuci Mobil
Editor | : | Iday |
KOMENTAR