Otomotifnet.com - Mantan pembalap Repsol Honda MotoGP Dani Pedrosa tidak menyangka dirinya mendapat status rider papan atas.
Jumlah kemenangan yang Pedrosa koleksi, membuat namanya bersanding dengan Mick Doohan sebagai rider Honda dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah.
Pedrosa, yang kini menjabat sebagai test rider KTM, mengaku bahwa prestasi-prestasinya sama sekali di luar dugaan.
Saat masih anak-anak, ia yakin dirinya hanya bisa mentok berkompetisi di GP125.
(Baca Juga : Dani Pedrosa Batal Ikut Tes Pramusim KTM di Sepang, Urusi Patah Tulang)
Jadi, mendapat status rider papan atas di MotoGP sudah menjadi prestasi yang luar biasa baginya.
"Jujur saja, saya tak pernah yakin bisa berada di level setinggi ini," kata Dani Pedrosa dilansir dari Crash.net.
"Saya tahu saya cepat dan berkendara dengan baik, tapi tak pernah mengira bakal bisa melakukan apa yang sudah saya lakukan," sambung Pedrosa.
"Anda bisa bayangkan, ketika saya berpikir mungkin bisa turun di kejuaraan dunia, saya hanya membayangkan 125cc, bahkan tak terpikir 250cc atau MotoGP," ungkapnya.
(Baca Juga : Fans Kecewa, Dani Pedrosa Ogah Jadi Wild Card Tim KTM di MotoGP 2019)
Pedrosa bahkan baru menyadari bahwa dirinya benar-benar bisa menjadi ancaman saat ia memperebutkan gelar dunia MotoGP bersama Jorge Lorenzo pada 2010.
Tak pernah meraih gelar dunia di kelas tertinggi ternyata juga tak menghalangi Pedrosa untuk mendapat status Legenda MotoGP.
Rider 33 tahun ini pun berharap kisah dan kariernya bisa menginspirasi banyak orang dan terus diingat.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Gridoto |
KOMENTAR