Otomotifnet.com - Bentuk dan desain pelek terus berkembang, sejalan dengan mobil baru yang diproduksi.
Terlihat pabrikan mobil semakin serius untuk merancang desain pelek, disesuaikan dengan genre mobil yang dijualnya.
Ini yang kemudian menjadikan desain pelek-pelek OEM semakin menarik.
Imbasnya, membuat penjualan pelek-pelek OEM seken tersebut kian ramai.
Sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa pelek-pelek OEM ini punya pasar tersendiri.
Soal ini, OTOMOTIF dibantu Ferry Ach, pedagang pelek OEM yang juga admin grup di akun sosial media Facebook, dengan nama “Bursa Velg OEM/Original dan Ban Baru/Bekas”.
Ia menjelaskan beberapa alasan pemilihan pelek OEM seken, sekaligus kasih tau beberapa pilihan pelek OEM yang saat ini jadi favorit dicari di pasaran pelek bekas. Rendy / OTOMOTIF
• Upgrade Atau Angkat Penampilan Mobil
Salah satu faktornya, penggunaan pelek OEM seken yang dipilih mampu mengangkat penampilan mobil.
Misalnya saja Toyota Yaris ‘Bakpau’ yang pertama dijual tahun 2006, meningkatkan penampilannya cukup dengan penggantian pelek OEM Toyota Yaris Heykers tahun muda (2015-2016). Begitu dipasang, manjur ternyata.
Selain itu, Yaris Heyker atau Yaris TRD Sportivo generasi yang lebih muda, menggunakan pelek standar yang sudah 16 inci.
“Mungkin daripada nanggung, pakai pelek OEM Yaris TRD ‘Bakpau’ 15 inci, sekalian saja pakai punya Yaris yang lebih baru dan 16 inci,” kata Ferry.
• Lintas Model
Kalau contoh tadi adalah pelek OEM Yaris Heykers dipasangkan pada Yaris ‘Bakpau’, sama-sama Yaris. Nah, pelek OEM seken juga kerap dipasangkan pada model mobil yang tidak setipe, bahkan bukan satu pabrikan.
“Sebenarnya tergantung selera. Banyak juga kok yang lintas model. Misalnya pelek OEM Nissan Juke 17 inci, dipasangkan pada Daihatsu Gran Max atau Toyota Innova,” kata Ferry lagi.
Selain sesuai dengan selera pemilik mobil, lanjutnya, kalau speknya lebar, PCD dan off-setnya juga cocok, kenapa tidak?
• Lebih Kuat dan Aman
Saat ini, begitu banyak mobil baru yang pelek standarnya sudah memiliki ukuran 16 inci, bahkan lebih. Dibandingkan beberapa tahun yang lalu, terjadi peningkatan lingkar pelek rata-rata 1 inci dibandingkan pelek OEM generasi sebelumnya.
Salah satu alasan lain yang menurut Ferry Ach menjadi pertimbangan para pembeli pelek OEM seken, adalah imej kalau pelek bikinan pabrikan mobil, sudah teruji kuat dan aman. Belum lagi desainnya yang unik.
Kemudahan instalasi juga jadi alasan terbesar mengadopsi pelek OEM.
“Paling banyak dicari adalah pelek-pelek OEM dengan spek PCD 4x100 dan 5x114,3. Selain mobil donornya banyak, populasi mobil baru dengan spek PCD tersebut juga banyak,” jelas Ferry lagi.
• Harga Bersahabat
Meneruskan tulisan di atas, dengan kualitas dan desain yang menarik, bicara harga juga terhitung murah dibandingkan pelek aftermarket orisinal.
Dengan kisaran mulai dari 4-5 juta saja, sudah bisa dapat pelek OEM ukuran 17 inci. Sebut saja misalnya pelek Honda Odyssey RB1, yang desainnya terbilang sporty dengan palang 10.
5 PELEK OEM FAVORIT
1.Pelek OEM Honda Odyssey RB1 2008
Modelnya palang sepuluh dengan bentuk mirip pisang.
Ukurannya 17x7 inci dengan off-set 55. Pelek Odyssey sama dengan sebagian besar pelek Honda lainnya merupakan produksi Honda Motor by Enkei.
Pelek ini bisa dipakai untuk model mobil sesama Honda atau mobil lain asalkan spek PCD teromolnya 5x114,3, contohnya bisa terpasang pada Honda Civic FD dan Toyota Innova. Harga mulai Rp 5 jutaan.
Ferry sendiri menggunakan pelek Honda Odyssey RB2 palang 7 ukuran 18 inci, pada Honda CR-V generasi keduanya.
“Pelek Odyssey RB2 Deluxe tahun 2010 ini termasuk jarang ditemui di pasaran, ukurannya 18 inci,” kata Ferry yang mengaku harganya di kisaran Rp 8,5 juta, lantaran langka. Speknya 18x7 inci, off-set 55.
2.Pelek OEM Honda Brio RS
Pelek dengan model mirip kincir ini termasuk paling disukai.
Dengan desain kekinian dan finishing black-polish (ada aksen hitam glossy), laris diburu. “Banyak dipakai buat upgrade penampilan di Toyota Calya atau Sigra,” buka Ferry lagi.
Dengan spek PCD 4x100 off-set 50 dan kisaran harga Rp 4,5 juta, pelek ini bikin tampang Calya lebih ciamik.
3.Pelek Toyota Yaris Heykers
Selain menjadi varian Yaris paling laris, desain peleknya juga termasuk disukai banyak orang. Makanya pelek ini termasuk diburu. Ukurannya 16 inci, PCD 4x100.
Desainnya juga ‘kekinian’ dengan model mirip kipas dengan bilah tajam yang sporty, berukuran 16 inci kombinasi warna polish dan hitam glossy.
“Pelek ini biasa dipakai untuk Toyota Vios, Calya ataupun Agya,” terang Ferry lagi.
Menurut Ferry, pelek Yaris ini juga bisa dipasangkan di Datsun Go, “Tapi bagian center hub mesti dibubut dengan mesin, karena center hub-nya Datsun besar,” katanya lagi.
4.Pelek Honda Jazz RS
Honda sepertinya benar serius mendesain pelek untuk produk-produknya, termasuk Honda Jazz.
Kini yang jadi incaran adalah pelek Honda Jazz RS, “Mulai tahun 2013, tahun 2015 dan 2017, di bawah tahun itu yang model balok sudah tidak terlalu laku di pasaran,” kata Ferry.
Pelek Honda Jazz RS(GE8) tahun 2013 desainnya kaku palang banyak masih disukai, kemudian Jazz RS tahun 2015 sudah mulai model jari-jari dengan aksen black polish, dan Jazz RS 2017 modelnya palang lima black polish.
Pelek OEM Honda Jazz diameter 16x6 inci dengan off-set 50, cocok dipakai untuk Honda Brio atau Honda City, “Tak jarang juga untuk mobil di luar Honda, tinggal ganti dopnya,” katanya.
5.Pelek Hyundai I20
Salah satu pelek yang dicari adalah pelek OEM Hyundai i20.
Pelek hatchback keluaran tahun 2010 ini modelnya jari-jari dengan PCD 4x100, punya spek 16x7 inci off-set 54.
Uniknya desain peleknya mirip-mirip pelek aftermarket OZ.
Apalagi ternyata diketahui kalau pelek ini bikinan pabrikan pelek ATS dari Jerman. “Makanya cocok buat yang mau bergaya rally atau sporty, tinggal ganti dopnya saja,” kekeh Ferry.
Kisaran harga sekitar Rp 3,5-4 jutaan. Untuk aplikasi di mobil Honda atau Toyota, bisa saja.
Hanya saja ada catatan, “Mesti bubut dibesarin center hubnya, karena center hub Hyundai lebih kecil dari Toyota dan Honda,” kata Ferry.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR