Otomotifnet.com - Masih banyak yang mempertanyakan kenapa ban di motor MotoGP gundul atau halus, alas tanpa alur atau kembangan.
Tapi sebelum itu, harus dipahami dahulu bahwa ada beberapa jenis ban yang dipakai di dunia ini.
Ban yang digunakan untuk balapan dan untuk harian berbeda.
Untuk balapan satu dengan balapan lainnya, ban yang digunakan juga berbeda.
(Baca Juga : Ducati Adil, Test Rider Pakai Livery Sama, Helm KYT Juga Dipakai)
Untuk balap sekelas MotoGP, ban sangat penting bahkan bisa menjadi faktor penentu hasil balapan.
Ada beberapa jenis ban yang digunakan di MotoGP.
Selain masalah kompon (soft, medium, hard, dsb), ada jenis-jenis ban (menurut ada tidaknya alur atau kembangan) yang khusus digunakan saat dry race maupun wet race.
Yang paling sering kita lihat di MotoGP tentunya adalah jenis ban gundul atau slick tyre yang digunakan saat dry race.
(Baca Juga : Danilo Petrucci Tak Mau Santai di Tim, Posisinya Diincar Pembalap Muda)
Penggunaan ban slick ini tujuan utamanya adalah memperluas permukaan ban yang menyentuh ke aspal yang akhirnya membuat daya cengkeram bertambah.
Dengan daya cengkram besar, tentunya membuat laju motor semakin cepat.
Yang jadi banyak pertanyaan, bukannya ban slick malah bahaya jika digunakan MotoGP saat menikung.
Pertanyaan itu juga bisa disambungkan dengan kenyataan bahwa ban biasa yang sudah gundul, kita pakai di motor kita, malah berbahaya karena licin.
(Baca Juga : Tangan Kiri Jorge Lorenzo Patah, Tim Honda Panik, Kan Belum Launching)
Di MotoGP, yang terjadi justru sebaliknya karena ban dibuat untuk lengket dengan aspal.
Luasnya bidang sentuh ban dan aspal membuat motor MotoGP membuat proses menikung pembalap malah bagus, bukan malah tergelincir.
Tidak seperti kalau ban biasa, memang bahaya.
Bannya juga hanya ditargetkan untuk sekali balapan, tidak bisa disamakan ban motor biasa yang memperhitungkan keawetan juga.
(Baca Juga : Cocok Nggak Livery YZR-M1 2019 Milik Rossi dan Vinales Jadi Kaya Gini?)
Setelah balapan, ban motor MotoGP terlihat amburadul permukaannya seperti habis dicabik-cabik.
Maka dari itu, pembalap aman-aman saja menikung dengan sudut kemiringan lebih dari 60 derajat saat menikung.
Namun bakal beda lagi jika trek basah karena hujan misalnya, akan ada ban khusus.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Gridoto |
KOMENTAR