Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

First Impression Royal Enfield Classic 500 Pegasus, Cuma Ada 40 Unit

Sukandi - Senin, 11 Februari 2019 | 07:00 WIB
TERINSPIRASI FLYING FLEA
Rizky / OTOMOTIF
TERINSPIRASI FLYING FLEA

Otomotifnet.com - PT. Distributor Motor Indonesia selaku pemegang merek Royal Enfield (RE) merilis motor edisi terbatas, Classic 500 Pegasus.

Motor ini terinspirasi dari RE/WD 125 Flying Flea, yang digunakan pasukan penerjun payung angkatan bersenjata Inggris pada Perang Dunia Kedua.

Flying Flea merupakan motor ringan bermesin 2-tak 125 cc.

Pada masa operasionalnya, Flying Flea diterjunkan dengan pesawat ke garis belakang pertahanan musuh.

Termasuk digunakan pada operasi D-Day di Normandi, Prancis dan Arnhem, Belanda.

Royal Enfield Classic 500 Pegasus diproduksi secara terbatas, hanya 1.000 unit di seluruh dunia.

Untuk pasar Indonesia hanya mendapat jatah 40 unit.

Logo RE ini dibuat berdasarkan logo asli yang digunakan pada Flying Flea di PD II.
Rizky / OTOMOTIF
Logo RE ini dibuat berdasarkan logo asli yang digunakan pada Flying Flea di PD II.

Itu menurut Irvino Edwardly, Country Manager Indonesia Royal Enfield.

Motor ini ditawarkan Rp 109,9 juta atau lebih mahal Rp 17,3 juta.

Lalu apa saja yang membedakan Pegasus dengan seri Classic standar?

Perbedaan mendasar ada pada aksesori, yang terinspirasi dari The Flying Flea.

Berupa logo Pegasus berwarna merah marun dan biru pada tangki, serta nomor seri individual.

Nomor seri ini sekaligus menjadi nomor urut motor dari 1 sampai 1.000. 

 Logo Pegasus ini merupakan logo resmi Resimen Terjun Payung
Rizky / OTOMOTIF
Logo Pegasus ini merupakan logo resmi Resimen Terjun Payung

Selain itu, ada pula stiker Royal Enfield 'Made Like a Gun' yang menempel pada kotak aki di sisi kiri.

Logo ‘RE’ di tangki pun dibuat berdasarkan logo asli yang digunakan Flying Flea oleh 250th (Airborne) Light Company, pada masa PD II.

Logo RE ini dibuat berdasarkan logo asli yang digunakan pada Flying Flea di PD II.
Rizky / OTOMOTIF
Logo RE ini dibuat berdasarkan logo asli yang digunakan pada Flying Flea di PD II.

Perbedaan lainnya, handgrip memiliki kelir coklat, kemudian boks filter udara memiliki bentuk kotak dengan tambahan strap kulit.

Selain itu, warna hitam mendominasi mesin, knalpot, kick start serta panel lampu.

Setiap pembelian seri Pegasus, juga akan mendapatkan satu set pannier kanvas bergaya militer.

Satu set pannier kanvas ala militer menjadi pelengkap seri Pegasus
Rizky / OTOMOTIF
Satu set pannier kanvas ala militer menjadi pelengkap seri Pegasus

Seri limited edition ini ditawarkan dalam dua pilihan warna khas militer, Service Brown dan Olive Drab Green.



Riding Position

Dengan basis seri Classic, riding position Pegasus tak mengalami ubahan.

Ramuan antara posisi setang, jok, serta footstep yang pas membuat posisi duduk pengendara cenderung netral.

Namun, kedua kaki rider dengan tinggi 170 cm dan bobot 60 kg harus sedikit berjinjit saat duduk di atas joknya.

Meski begitu dengan joknya yang tebal, mengendarai RE Classic 500 Pegasus akan terasa nyaman untuk waktu yang lama, tentu saja dengan tambahan getaran mesin khas Royal Enfield.
Rangga / OTOMOTIF

 

Editor : Iday
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa