Otomotifnet.com - Pada musim MotoGP 2019 ada rancangan sistem penalti baru yang mulai diujicobakan pada tes pramusim di sirkuit Losail, Qatar (23-25 Februari 2019).
Pembalap yang nantinya melanggar aturan dan kena penalti, harus melewati zona/area tertentu agar kehilangan waktu.
Zona ini ditempatkan di tikungan ke-6 sirkuit Losail, dengan rute yang sudah ditandai untuk dilewati.
Banyak pembalap yang ternyata menyambut baik rencana aturan ini.
Buat balapan MotoGP yang sensitif sama waktu, ini membuat kerugian besar bagi pelanggar.
(Baca Juga : Jorge Lorenzo Akhirnya Ngegas di Tes Qatar, Sibuk Setting Motor dan Cari Feeling)
Misalnya pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso, yang bilang hampir semua pembalap oke dengan aturan ini.
"Kami sudah ngobrol dengan safety comission, kupikir itu ide bagus, hampir semua pembalap berpikir ini ide bagus," kata Dovizioso dilansir dari Crash.net.
"Dan kupikir lebih baik ini untuk dilakukan daripada menghukum dengan turun 1 posisi," sambungnya.
Menurut Dovi, cara ini lebih jelas terlihat saat balapan dibandingkan turun posisi.
(Baca Juga : MotoGP dan WSBK 2021 Diadakan di Indonesia, Max Biaggi Nggak Sabar Hadir)
Tapi, ada yang sedikit dikhawatirkan Dovi.
Area run off yang digunakan untuk penalti bisa saja berbeda dengan trek yang dilewati, lebih kotor mungkin, yang bisa jadi lebih licin dan membahayakan.
"Tapi bagaimanapun, ketika kau mendapat penalti, itu karena kesalahanmu, jadi pada akhirnya kupikir itu ide bagus," tegasnya.
Kekhawatiran yang sama juga dipaparkan Rossi soal area yang licin.
(Baca Juga : Aprilia Kenalkan RS-GP 2019, Warna Livery Mirip Bendera Italia)
Tapi Rossi cukup setuju dengan ide ini.
"Agak berisiko, tapi mungkin saja sih, mereka bilang kau bisa kehilangan 3 detik, kupikir bisa lebih, tapi itu bukan ide buruk," kata Rossi.
"Buatku lebih baik daripada hukuman turun 1 posisi, karena kadang ketika kau turun 1 posisi kau hanya kehilangan 0,5 detik, tapi bisa juga 5 detik," jelasnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR