DESEMBER 2003
Diluncurkan bersamaan dengan saudara kembarnya, Avanza.
Daihatsu Xenia menyediakan 3 tipe, yakni Mi dan Li yang mengusung mesin DOHC 1.000 cc (EJ-DE) serta Xi sebagai tipe tertinggi dengan dapur pacu berkode K3-DE DOHC 1.300 cc.
Semuanya juga menggunakan transmisi manual.
JULI 2005
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memberi ubahan pada Xenia tipe Li untuk menambah kenyamanan dan kemewahan di tipe menengah bermesin 1.000 cc-nya.
Seperti penambahan power steering, takometer dan foglamp yang akhirnya menjadi standar di tipe Li.
JULI 2006
Di tahun ini Xenia mengalami minor change.
Baik interior, ekterior maupun mesin.
Contoh peremajaan yang terjadi di bodi depan adalah bumper, gril radiator dan lampu baru.
Sedangkan belakangnya pada lampu yang berdesain anyar.
Untuk mesinnya sudah mengadopsi VVT-i, baik 1.000 cc maupun 1.300 cc. Khusus 1.300 cc tipe mesinnya berubah, dari K3-DE menjadi K3-VE.
SEPTEMBER 2008
Inilah perubahan ketiga yang terjadi pada Xenia.
Tampak lebih mewah, terlebih setelah door handle dibuat sewarna bodi dan black out pillar di seluruh jendela (Li da Xi).
Ditambah dua warna baru, yaitu noble grey metallic dan royal red metallic.
NOVEMBER 2009
Untuk melengkapi varian, Daihatsu meluncurkan Xenia transmisi otomatis pada tipe Xi 1.3.
NOVEMBER 2011
Generasi kedua Xenia muncul ke publik dengan sejumlah penyempurnaan.
Secara umum keluarga All New Xenia terbagi berdasar jenis mesin; EJ-VE 3-silinder 12 valve 984 cc dan K3-VE 4-silinder 16 valve 1.298 cc. Untuk variannya ada empat, yaitu 1.0 D M/T (low), 1.0 M M/T (high), 1.3 X M/T (low) dan 1.3 R M/T dan A/T (high).
Sedangkan trimnya dibagi menjadi standar, deluxe, family, sporty dan crossover.
MEI 2013
Mengusung tagline X-tra Aman X-tra Nyaman, Xenia terbaru kini sudah dilengkapi dengan fitur keselamatan dual SRS airbag.
Sisi kenyamanan, Xenia juga telah dilengkapi dengan desain interior baru dengan penambahan Silver Painted & Chrome Ornament di beberapa bagian yang membuatnya lebih fresh.
Desain jok baru dengan bahan busa yang lebih tebal juga membuat seluruh penumpang jadi lebih nyaman.
Dan yang paling penting, Noise Vibration Level juga telah diperbaiki untuk mengurangi suara bising yang masuk kabin.
AGUSTUS 2015
Generasi ketiga dari keluarga Xenia resmi diluncurkan.
Jika saudara kembarnya menggunakan embel-embel Grand New, untuk Xenia memakai nama Great New.
Hadir dengan improvement pada beberapa sektor.
Meliputi penyegaran eksterior, mesin baru yang lebih bertenaga dan fitur-fitur mumpuni.
Great New Xenia ditawarkan dua pilihan mesin, yakni 1.0 liter dan 1.3 liter.
Tersedia 11 tipe varian Xenia terbaru ini, yaitu 1.0 D (M/T), 1.0 M (M/T), 1.0 M Deluxe (M/T), 1.3 X (M/T & A/T), 1.3 X Deluxe (M/T & A/T), 1.3 R (M/T & A/T) dan 1.3 R Sporty (M/T & A/T).
Tren Pasar Xenia-Avanza Kiprah Sang 'Legenda Hidup' LMPV
Bukan hanya sebagai sang ‘legenda hidup’ di segmen pasar LMPV (Low Multi Purpose Vehicle), duet Avanza-Xenia juga cukup fenomenal sebagai pendongkrak penjualan mobil secara nasional. Berkat keduanya, penjualan mobil secara nasional terus bergairah.
Kesuksesan penjualan keduanya layak ditorehkan dalam catatan ‘walk of fame’ sebagai bagian sejarah panjang dari pasar mobil 7 penumpang tanah air.
Avanza-Xenia diluncurkan pertama kali pada akhir 2003, yang mulai dipasarkan pada 2004.
Kala itu, dibanderol dengan harga dibawah Rp 100 juta.
Tepatnya Rp 99,5 juta untuk Avanza tipe 1.3 G dan 89,5 juta buat tipe 1.3 E. Sedangkan Xenia dilego dengan harga lebih murah lagi.
Tak perlu waktu lama, penjualan Avanza-Xenia langsung melejit dan menjadi tulang punggung bagi PT Toyota Astra Motor (TAM) serta PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Terhitung 14 tahun keduanya mengaspal, tercatat penjualannya Avanza sudah tembus 1.714.197 unit (wholesales), sedangkan saudara kembarnya Xenia terjual 643.524 unit.
Pencapaian jualan Avanza-Xenia juga berkontribusi terhadap segmen LMPV yang secara total sejak 2004 hingga Jan-Nov 2018 telah terjual sebanyak 2.998.199 unit.
Artinya, duet mobil ‘sejuta umat’ ini memang signifikan perannya dalam perolehan penjualan mobil secara nasional.
Rekor tertinggi penjualan wholesales Avanza terjadi pada 2013, yang berhasil menorehkan angka penjualan sebesar 213.458 unit, kemudian Xenia rekornya tercapai di 2012 dengan angka jualan sejumlah 73.418 unit.
Seiring bertambahnya tahun demi tahun, penjualan keduanya terus bergairah, walau ada dinamika yang ditandai dengan naik-turunnya penjualan. Namun keduanya tetap konsisten menyumbang pundi-pundi penjualan dominan.
Tak heran jika populasinya di seantero jalan tanah air begitu ‘berjibun’.
Biarpun kini makin banyak penantang baru, keduanya seolah tak bergeming.
Walau sesekali Avanza kalah dalam beberapa bulan belakangan oleh penantang baru, Mitsubishi Xpander.
Namun ‘mobil sejuta umat’ ini mampu bangkit dan kembali memimpin pasar LMPV.
Lalu apa upaya menahan gempuran pendatang baru? “Kalau kita lihat LMPV ada gula ada semut, pemainnya banyak. Ada Xpander, ada Wuling (Confero) masuk kesitu. Itu kan men-challenge Mobilio, Ertiga, Avanza, Xenia. Marketnya jadi ramai. Avanza kita coba tahan di angka 7 ribu unit,” jelas Fransiskus Soerjopranoto, Executive General Manager TAM.
Diketahui Avanza bakal hadir dengan ubahan baru di tahun depan.
Sayangnya, Soerjo enggan membocorkan detailnya. “Avanza baru? Nantilah ditunggu.
Hehehehe…,” kekeh pria ramah ini, dalam gelaran Toyota End Year Media Gathering beberapa waktu lalu. Harryt / OTOMOTIF
WUJUD SUKSES CUSTOMER DRIVEN
Inilah wujud kesuksesan tentang sebuah produk yang dihasilkan dari customer driven, yaitu strategi pemasaran yang digerakkan oleh kebutuhan konsumen terhadap mobil serbaguna dengan harga terjangkau.
Kehadiran keduanya tak terlepas dari studi kepada konsumen sejak 1999, yang masih mendambakan Toyota Kijang namun dengan harga yang lebih terjangkau.
Momentum inilah yang dipakai TAM dan ADM untuk mendulang sukses melalui Avanza-Xenia, dengan menyematkan fungsi mobil tujuh penumpang namun harganya lebih terjangkau dibanding Toyota Kijang.
Hingga kini belum ada satupun mobil yang bisa menyalip kesuksesan duet Avanza-Xenia.
Bahkan penjualan Toyota Kijang masih kalah moncer dengan Avanza.
Tak perlu menunggu 25 tahun layaknya Toyota Kijang untuk mencapai angka penjualan 1 juta unit, Avanza hanya perlu waktu 10 tahun untuk menyentuh angka penjualan wholesales 1 juta unit.
Hal tersebut terjadi pada 2013, persisnya terjual 1.108.469 unit. Harryt / OTOMOTIF
KEMBAR YANG TAK IDENTIK
Avanza lahir dari bahasa Italia ‘Avanzato’ yang berarti ‘Peningkatan’.
Sedangkan Xenia diambil dari bahasa Yunani ‘Xenos’ yang artinya ‘Tamu’.
Jika digabungkan, bisa diartikan sebagai sosok tamu yang membawa peningkatan, baik dari segi penjualan maupun image bagi produsennya.
Silsilah keduanya memang kembar, tapi tak identik.
Rupanya ini merupakan strategi bisnis yang menuntut diferensiasi produk. Dirakit di pabrik milik Daihatsu, dengan bodi dan sasis yang sama.
Namun sejumlah fitur dibedakan, termasuk pilihan mesinnya. Jika Xenia diawal kemunculannya pakai mesin 1.000 cc, Avanza mengaspal dengan mesin 1.300 cc.
Johnny Darmawan, selaku mantan Presiden Direktur TAM pernah mengisahkan, bahwa langkah tersebut merupakan strategi.
Produk kolaborasi, dimana mobil dengan kapasitas 1.000 cc menjadi ranah Daihatsu, sedangkan diatas dipasarkan oleh Toyota.
Sebuah strategi yang belakangan menguatkan kesan, bahwa Toyota lebih pada prestige, kemudian Daihatsu lebih kearah fungsional. Harryt / OTOMOTIF
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR