Otomotifnet.com - Overheat enggak melulu soal air radiator sebagai sistem pendinginan.
Ternyata tanpa disadari, oli dan bensin juga berperan besar terhadap penyakit overheat!
Alasannya ada perbedaan tingkatan oli dan bensin yang dapat mempengaruhi kinerja mesin.
Bensin dengan kadar oktan tidak sesuai bisa memicu munculnya overheat.
(Baca Juga : Enggak Semua CBR250RR Gampang Overheat, Bisa Jadi Kisi-kisi Radiator Kotor)
“Untuk mengurangi risiko terjadinya overheat, sebaiknya gunakan bensin dengan oktan yang sesuai dengan rasio kompresi mesin,” ujar Misto, pemilik bengkel Java Motor Sport (JMS) spesialis Honda CBR.
Penggunaan bensin dengan nilai oktan tidak sesuai bisa membuat timing pembakaran tidak tepat.
Alhasil bisa muncul masalah knocking yang menjadi salah satu pemicu overheat.
“Berdasarkan pengecekan, umumnya konsumen yang mengalami mesin cepat panas pakai bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin,” lengkapnya di bengkel yang berlokasi di Jl. Ciputat Raya No.42, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
(Baca Juga : Beli Suzuki Grand Vitara Waspada Overheat Bawaan Pabrik, Pastikan Mesin Waras)
Nah selain oktan bensin yang digunakan, kekentalan oli yang dipakai juga bisa berperan mempengaruhi cepat panasnya mesin.
Secara teknis, oli yang encer juga bisa membuat mesin lebih dingin sekaligus hemat bbm karena mampu membuat kerja mesin lebih ringan.
Sebaliknya, menggunakan tipe oli yang lebih kental bisa membuat kerja mesin menjadi lebih berat.
Jadi, gunakanlah oli dan bensin yang sesuai dengan spesifikasi mesin.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR