Otomotifnet.com - Performa mesin 113 cc, SOHC, 2 katup dengan pengabutan injeksi milik Suzuki Nex II sebenarnya lumayan.
Namun untuk pengendara yang karakternya agresif, suka selap-selip saat melewati kemacetan, dirasa masih kurang responsif.
Seperti yang dialami Mamet Rahardi, pemilik Nex II hitam doff ini.
“Karakter standar bawahnya smooth, padahal saya ke kerjaan harus ngejar absen tiap pagi, makanya butuh motor yang gesit. Jadinya dioprek, diawali bagian CVT,” ujar Mamet sapaannya.
Pengerjaan diserahkan pada Ikhsan Jumaris, salah satu yang suka menebar ‘racun’ di komunitas skutik Suzuki, “Idenya dari Suzuki Swish, basis mesinnya mirip Nex atau Address tapi beda piston dan klepnya. Nah kombinasi CVT-nya saya jadikan acuan biar penyaluran tenaganya lebih maksimal,” bukanya.
Ubahannya mulai dari rumah roller yang mencomot dari Yamaha Nouvo ‘lele’ berkode 5LW.
“Rumah roller lebih gede Nouvo dan jalur roller lebih panjang, tapi ada yang perlu dibubut supaya bisa kepasang. Kemudian jalur roller diperpanjang dan sudut jadi 13° atau 13,5°,” rinci Ikhsan.
Roller menggunakan milik Yamaha Mio, Ikhsan menyiapkan berbagai bobot kisaran 9–12 gram, tergantung permintaan customer-nya.
Mamet pakai 10,5 gram.
Kemudian sabuk atau v-belt menggunakan milik Skywave, “Lebih bagus dan kuat karena made in Japan.Fisiknya lebih panjang dan lebih lebar 1 mm.
Selain durability lebih baik, buat nanjak juga lebih enak karena v-belt bisa lebih tinggi di pulley belakang, jadi kaya pake gir gede di motor gigi,” tambah pria yang mengoprek di Cilodong, Depok ini.
Pulley belakang juga ikut diganti, menggunakan orisinal Suzuki Hayate, namun perlu penyesuaian agar pulley yang lebih besar ini dapat masuk ke dalam CVT Nex II.
“Dibubut biar gak mentok. Pulley ini lebih gede 10 mm dibanding Nex II. Asnya sama untuk Nex di atas 2015, kalau di bawah tahun itu gak bisa. Ini efeknya juga sama kayak pakai gir belakang yang lebih gede,” tunjuknya.
Untuk kampasnya di motor Mamet ini menggunakan produk TDR lengkap dengan mangkok bawaan Nex II namun sudah di-custom, “Dibuat bolong-bolong supaya cepat melepas panas dan kotoran kampas jadi gak kejebak di mangkok,” jelas Ikhsan yang berencana melakukan turing ke Bali bersama rombongan Suzuki Address.
Untuk melihat hasil oprekan CVT ini, dites menggunakan Racelogic lalu datanya dibandingkan dengan data akselerasi Nex II standar yang pernah dites OTOMOTIF.
Hasilnya untuk mencapai 0-60 km/jam lebih cepat 0,4 detik.
Sementara 0-100 meter lebih cepat 0,3 detik.
Artinya akselerasi awalnya memang lebih gesit, karena kedua parameter itu mewakili tarikan awal yang sering terpakai saat stop & go.
Hanya saja untuk jarak yang cukup panjang yaitu 0-402 meter justru 0,1 detik lebih lambat.
Dan karena jarak pengetesan hanya 700 meter sehingga top speed tidak dapat dicapai, padahal di atas 80 km/jam tenaganya terasa lebih ‘menusuk’.
“Setelah upgrade CVT ini memang tarikan bawahnya lebih terasa lebih cepat, buat stop and go juga enak gak nunggu mesin ngayun tapi langsung jalan pas buka gas,” komentar Mamet tentang oprekan CVT di motornya.
Lumayannn… tinggal mainkan oprekan mesin pasti lebih maknyus deh! Fariz / OTOMOTIF
Ikhsan Jumaris: 0813-1115-7878
Daftar harga part:
Pulley depan Yamaha Nouvo + roller & custom: Rp 350 ribu
V-belt Suzuki Skywave: Rp 190 ribu
Pulley belakang Suzuki Hayate custom: Rp 250 ribu
Kampas ganda TDR: Rp 330 ribu
Mangkok ganda Suzuki Nex II custom: Rp 150 ribu
Data Tes
Standar Upgrade
0-60 km/jam: 6,9 detik 6,5 detik
0-80 km/jam: 13,3 detik 13,5 detik
0-100 km/jam: 31,9 detik -
0-100 m: 8,7 detik (67,5 km/jam) 8,4 detik (67,1 km/jam)
0-201 m: 13,5 detik (80,5 km/jam) 13,3 detik (79,8 km/jam)
0-402 m: 21,7 detik (94,1 km/jam) 21,8 detik (90,9 km/jam)
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR