Otomotifnet.com - Satlantas Polres Tulungagung, Jawa Timur, mencatat sebanyak sembilan orang meninggal dunia dalam kecelakaan sepanjang arus mudik dan arus balik lebaran 2019.
“Ada peningkatan korban meninggal dunia sebanyak tiga orang jika dibanding tahun sebelumnya,” terang Kanit Laka Lantas, Satlantas Polres Tulungagung, Iptu Diyon Fitriyanto.
Namun, kalau dilihat dari jumlah atau kuantitas kecelakaan tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.
Di tahun 2019, hanya terjadi 12 kecelakaan selama Operasi Ketupat Semeru yang dilakukan Satlantas Polres Tulungagung.
(Baca Juga: Belum Ada Dua Tahun, Confero Naik Harga Sampai Rp 20 Juta, Wuling Beri Tanggapan)
Bila dihitung menggunakan persentase, jumlah kecelakaan berkurang hingga 50 persen dari tahun sebelumnya, yang mencapai 21 kecelakaan selama operasi diselenggarakan.
“Dari sisi fatalitas memang meningkat, dari 12 kecelakaan, sembilan korban meninggal dunia,” sambungnya.
"Menurunnya angka kecelakaan sebagai indikasi berhasilnya pendidikan kelalulintasan," kata Diyon.
Masyarakat mulai sadar akan pentingnya kepatuhan berlalu lintas untuk keselamatan.
Selain itu upaya penegakkan hukum juga memicu masyarakat semakin patuh dan taat berlalu lintas.
“Misalnya ada yang tidak pakai helm langsung kami tindak dan akan membuat masyarakat jadi sadar dan patuh pada aturan lalu lintas,” tegas Diyon.
Korban kecelakaan rata-rata berusia di antara 16 tahun hingga 30 tahun.
Hal itu sama seperti tahun lalu yang menjadi korban kecelakaan di usia 16 tahun hingga 30 tahun.
(Baca Juga: Diskon Transportasi Online Akan Dibatasi Menhub, Driver Keberatan, Takut Pengaruhi Pendapatan)
Namun saat ini sudah ada lima kecelakaan yang melibatkan korban kecelakaan di rentang usia yang sama.
“Lima kecelakaan tersebut sangat banyak karena rentang usia lainnya misalnya 30 hingga 40 tahun hanya ada satu kejadian,” ungkap Diyon.
Penyebab kecelakaan paling banyak karena pelanggaran aturan berlalu lintas.
Perilaku ugal-ugalan saat berkendara juga sering memicu kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan paling banyak terjadi di black spot (titik rawan kecelakaan) Jalan Raya Ngantru.
“Kurangnya sopan santun saat berkendara dan melanggar aturan kecepatan laju kendaraan,” pungkasnya.
Sebelumnya Satlantas Polres Tulungagung telah menetapkan dua black spot rawan kecelakaan.
Titik itu ada di Jalan Raya Ngantru dan di jalur Karangrejo-Kauman, yang hampir setiap minggu terjadi kecelakaan lalu lintas di dua jalur ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Ada 9 Korban Tewas Kecelakaan Selama Operasi Ketupat di Tulungagung, Simpang Ngantru Paling Rawan
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR