Hanya saja, Marquez harus bisa mengejar Yamaha sejak awal walaupun sudah tahu tidak bisa menang.
"Pilihan terbaikku adalah ban soft. Aku tahu bisa bertahan sampai 15-an lap, tapi jika aku memakai ban hard aku akan kesulitan," sambung Marquez.
"Aku lihat Maverick Vinales sangat cepat. Meski aku bisa mengikutinya selama 2 lap, aku tahu strategi ban hard berisiko. Aku harus menghitung selisih poin dengan Maverick Vinales dan Fabio Quartararo," jelas Marquez.
Marquez merasa Yamaha sudah tidak jadi pesaing berat untuk kejuaraan.
(Baca Juga: Valentino Rossi Jatuh di MotoGP Belanda, Tapi Merasa Mendapat Harapan)
Jadi tidak masalah jika Yamaha unggul di Assen, yang penting Marquez tetap bertahan dari pesaing terberatnya, yakni Andrea Dovizioso.
"Aku memang tidak pernah menargetkan menang karena targetku cukup mengejar para pembalap Yamaha, aku tahu akan kesulitan di lap-lap akhir," jelasnya.
Marc Marquez terus mengejar Maverick Vinales dan Fabio Quartararo di Assen sampai lap-lap akhir.
Fabio Quartararo berhasil dilewati sedangkan untuk Maverick Vinales sangat sulit.
Setelah merasa sangat berisiko jika terus mengejar Vinales, Marquez memilih bermain aman dan finis ke-2 pada balapan ini.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR