Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih sebelumnya menyampaikan, perbaikan kualitas udara diukur dari menurunnya konsentrasi polutan jenis PM 2,5 berdasarkan hasil pemantauan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) Bundaran Hotel Indonesia.
"Perbaikan kualitas udara rerata 18,9 persen. Perluasan ganjil genap signifikan," ujar Andono, (20/8).
Satu pekan sebelum perluasan ganjil genap, konsentrasi PM 2,5 rata-rata 63,29 mikrogram per meter kubik.
Sementara satu pekan setelah ganjil-genap diperluas, konsentrasi PM 2,5 menurun jadi 51,29 mikrogram per meter kubik.
(Baca Juga: Perluasan Ganjil-Genap Dinilai Tak Efektif, Apakah Solusinya Jalan Berbayar?)
Sementara itu, SPKU Kelapa Gading mencatat adanya penurunan konsentrasi PM 2,5 sebesar 7,57 mikrogram per meter kubik atau 13,51 persen dibandingkan satu pekan sebelum penerapan ganjil-genap.
Aturan ganjil-genap diperluas di 16 ruas jalan di Jakarta.
Uji coba perluasan ganjil-genap dimulai 12 Agustus 2019. Kebijakan itu rencananya akan diberlakukan pada 9 September 2019.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sejak Perluasan Ganjil Genap, Kecepatan Kendaraan Diklaim Naik 9 Persen
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR