Otomotifnet.com - Banyak yang masih mempertanyakan apa bedanya porting polish dengan cara manual dan dengan mesin CNC?
Karena saat ini ada dua teknik porting polish head silinder yang lumrah dilakukan mekanik.
Pertama, porting polish dilakukan menggunakan mata turner yang digerakkan tangan mekanik secara manual.
Cara pertama ini paling lumrah dilakukan karena enggak butuh alat-alat khusus.
(Baca Juga: Honda 'ADV180' Bisa Dibuat, Piranti Dari BRT Bikin Power Naik 3 Dk, Minum Pertalite Aman)
Namun baru-baru ini porting polish dengah menggunakan mesin CNC juga lagi naik daun.
"Kalau cara manual itu porting polish banyak dilakukan menggunakan mata turner dan keahlian tangan mekanik," buka Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara Racing.
"Cara manual ini menghaluskan dan mengubah permukaan jalur inlet hanya menggunakan tangan untuk mengarahkan mata turner," jelasnya saat ditemui di fasilitas RnD Kawahara Racing di Meruya, Jakarta Barat.
Alat yang digunakan untuk porting polish adalah mesin bor tuner.
(Baca Juga: Upside Down Yamaha R15 Beda Tugas Kanan Kiri, Ini Penjelasannya)
Mekanik akan mengikis sedikit demi sedikit permukaan lubang inlet menggunakan mata bor tuner hingga didapatkan hasil yang diinginkan.
Selain dengan mata turner, saat ini porting polish dengan mesin CNC sedang terkenal.
"Jadi untuk membentuk jalur di head silinder menggunakan mesin CNC," jelas Coq, panggilan akrabnya.
Pertama, Coq menggambar pola porting polish yang diinginkan menggunakan aplikasi khusus yang ada di komputer.
(Baca Juga: Ring Piston Punya Umur Pemakaian Sendiri, Rata-rata di 20.000 km, Oli Juga Berpengaruh)
"Untuk selanjutnya, pembentukan lubang akan dilakukan oleh mesin porting polish CNC sesuai gambar yang dibuat di komputer," katanya lagi.
Lantas mana yang terbaik? antara mata turner dengan mesin CNC ?
"Kembali ke dalam kebutuhan masing-masing, porting polish dengan mata turner lebih sederhana karena enggak pakai mesin khusus," jelas Coq.
"Sedangkan dengan mesin CNC kelebihannya bisa porting polish di banyak head silinder yang banyak tapi tetap presisi, apalagi untuk motor 2 silinder ke atas," pungkasnya.
Jadi masing-masing punya kelebihan, soal hasil juga tergantung keahlian tangan mekanik dalam menggambar atau mengikis jalur inlet secara manual.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR