Otomotifnet.com - Honda Genio yang diluncurkan april lalu mengusung rangka yang sama sekali baru bertajuk eSAF atau enhanced Smart Architecture Frame.
Sasis ini menggunakan sheet metal atau lembaran metal bukannya pipa besi seperti yang ada pada Honda BeAT.
Dengan menggunakan ini secara bobot akan lebih ringan dan rigid, yang membuat handling menjadi lebih lincah dan stabil.
Sebagai gambaran rangka eSAF Genio beratnya hanya 11 kg sedangkan Beat 13 kg.
(Baca Juga: Honda Genio Pakai Rangka eSAF, Ini Metode Pembuatnnya, Ternyata Pertama di Dunia)
Sasis eSAF diproduksi menggunakan metode laser welding yang presisi dan akurat sehingga menjamin tidak ada deformasi saat proses pengelasan.
Metode ini pertama kali dilakukan dalam pembuatan sepeda motor di Indonesia.
Ketika disinggung apakah sasis model ini akan digunakan pada line up lainnya?
Dodi sutriadi, General Manager AHM Plant Cikarang mengatakan baru akan fokus di Genio terlebih dahulu karena itu merupakan sesuatu yg baru, begitu pula dengan metode laser welding.
"Laser welding hal yang baru jadi kita ingin menguasai dulu teknologinya, jangan sampai kalau sudah diaplikasikan ke semuanya lalu ada kerusakan jadi berhenti produksinya," lanjut Dodi di sela-sela factory visit Plant 3 AHM.
Plant 3 yang terletak di Cikarang, Jawa Barat ini dapat memproduksi 9.700 unit skutik per hari.
Produksinya didukung oleh 2 buah pabrik, Plant 3 Timur dan Barat.
Pabrik ini memproduksi line up skutik Honda kecuali Vario 150 yang dibuat di Karawang serta PCX dan ADV yang diproduksi di Sunter.
Penulis : Rangga
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR