Otomotifnet.com - MotoGP Jepang akan digelar akhir pekan ini (18-20 Oktober 2019) di sirkuit Twin Ring Motegi.
Namun sebelum hadir di Twin Ring Motegi, MotoGP Jepang dikenal dengan sirkuit yang ikonik yaitu Suzuka, yang juga menggelar F1 Jepang.
Twin Ring Motegi jadi tuan rumah mulai MotoGP 2004.
Namun ada alasan kenapa MotoGP Jepang pindah dari Suzuka ke Motegi.
(Baca Juga: Alex Rins Datang ke Markas Suzuki di Jepang, Pamer Trofi Juara MotoGP Inggris)
Ternyata banyak yang beranggapan Suzuka angker, terutama di MotoGP.
Pada 2003, pembalap MotoGP asal Jepang, Daijiro Kato, mengalami crash parah.
Crash parah itu terjadi di area Casio Triangle sirkuit Suzuka.
Kato menghantam dinding trek dengan kecepatan 200 km/jam.
(Baca Juga: KTM Belum Punya Pengganti Johann Zarco di MotoGP 2020, Honda Pertahankan Takaaki Nakagami)
Kato mengalami cedera berat di sekujur tubuhnya.
Setelah sekitar dua pekan dirawat, akhirnya Kato menghembuskan napas terakhirnya.
Sebelum crash yang dialami Kato, sebenarnya sudah ada kritikan ke sirkuit Suzuka yang dinilai berbahaya buat MotoGP.
Banyaknya pembalap yang crash dan beberapa titik yang berbahaya menimbulkan protes.
(Baca Juga: Jorge Lorenzo Sebut Ada Yang Baru di Motornya, MotoGP Jepang Jadi Ajang Pembuktian)
Sirkuit Suzuka memang termasuk sirkuit yang sangat cepat.
Tidak banyak pengereman keras walaupun banyak tikungannya, juga area run off yang sangat tipis meski pembalap melaju dalam kecepatan tinggi dan berisiko melebar keluar.
Tikungannya hampir semua tikungan cepat dan menuntut kecepatan tinggi dari para pembalap.
Akhirnya, di 2004 MotoGP Jepang resmi dipindah ke Twin Ring Motegi.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR