Otomotifnet.com - Tol Yogyakarta-Solo segera dibangun pada 2021.
Rencananya gerbang tol berada di kawasan Taman Martani, Kalasan, Yogyakarta.
Hasil pemetaan, luas tol mencapai 5.991.441 meter persegi dengan membutuhkan 2.906 bidang tanah.
"Ada beberapa pintu masuk keluar, yakni di Purwomartani. Di sana ada simpang susun, tepatnya di dekat RS Pantirini," kata Galih Alfandi, Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen.
(Baca Juga: Tol Solo-Yogya-Bawen Redesain Soal 'Garis Gaib' Kraton dan Merapi, Tahun 2021 Digarap!)
"Selain itu ada juga di Bokoharjo, Maguwoharjo, UPN, Monjali dan Trihanggo," ujar Galih Alfandi, (30/1/20).
Konstruksi yang digunakan ada elevated (melayang) dan atgrade (timbunan tanah).
Dijelaskannya, lebar jalan tol sendiri kurang lebih 23 meter.
Sedangkan kebutuhan tanahnya mencapai 60 meter. Sehingga masih ada jarak sekitar 20 meter di kanan kiri tol.
"Tol ini akan dibagi menjadi empat lajur. Konstruksinya di ringroad nanti pakai tiang beton karena elevated," jelasnya.
"Termasuk di Selokan Mataram juga tolnya di atas selokan dengan diapit dua tiang beton," terangnya.
Saat ini, juga masih dilakukan pembahasan tentang desain baru yang dipakai untuk seputaran Monumen Jogja Kembali (Monjali).
Kemudian bergerak ke barat, di Tirtoadi, akan dibangun jembatan junction.
(Baca Juga: Tol Yogya-Solo Didesain Ulang, Tabrak Garis 'Gaib' Keraton dan Merapi)
Jembatan ini merupakan pertemuan dari tol Yogyakarta-Solo, Yogyakarta-Bawen dan Yogyakarta-Kulonprogo.
"Di Tirtoadi sendiri ada 561 bidang untuk tol Jogja-Solo. Itu di luar bidang untuk Jogja-Bawen," sambung Galih.
"Jadi ini paling besar di antara desa-desa lainya," ungkap Galih.
Ia juga mengatakan agar masyarakat tidak mempersoalkan tentang akses jalan. Karena pada saat nanti tol dibangun, akses jalan tetap akan ada.
"Untuk jalan yang membelah tol, tetap akan dihidupkan, nanti akan dibangun terowongan," tuturnya.
"Kemudian untuk mengakomodir jalan yang sejalur dengan jalan tol, maka jalan itu akan digeser di samping jalan tol," paparnya.
Begitu pula dengan pengairan tetap dihidupkan. Bahkan menurutnya, nanti akan dibuat pengairan yang lebih besar dan petani bisa merawatnya.
"Setelah penetapan lokakasi, nanti ada patok merah dan kuning. Patok merah di sisi luar, dan patok kuning di center tol," sambungnya.
"Patok ini akan dipasang 25-50 meter sekali," sebut Galih Alfandi.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Konstruksi Jalan Tol Yogyakarta-Solo Butuh Tanah Selebar Ini, Dibagi Jadi Empat Jalur
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR