"Segitiga masih pakai bawaan, jadi posisi suspensi tidak terlalu mundur seperti kalau pakai upside down aftermarket," terang Edy yang bengkelnya bermarkas di Jl. Ring Road Gg. Pribadi, Medan, Sumatera Utara.
Selanjutnya dipasang pelek Axio yang dibekali dengan dudukan cakram ganda, jadi tinggal bikin braket kaliper kiri.
Perangkat rem pakai keluaran Brembo. Ban andalkan Pirelli Diablo Rosso.
Kaki belakang suspensinya diubah jadi monosok, lagi-lagi biar makin sporty. Termasuk pasang rem cakram.
Yang unik, di kedua pelek, pentilnya dikasih sensor TPMS (Tire Pressure Monitoring System), jadi tekanan angin ban selalu terpantau lewat monitor kecil yang terpasang di area dasbor.
Keunikan lain karena bertemakan sporty ala motor balap, tentu harus menanggalkan spion konvensional.
Tapi agar sesuai regulasi wajib ada alat keselamatan lalu lintas, maka spion digantikan kamera yang terpasang di belakang bawah dekat monosok. Monitornya ada di area bawah setang.
"Jadi area belakang tetap terpantau di monitor, itu pakai kamera mundur mobil," ucap Edy yang menghabiskan waktu selama 6 bulan untuk Aerox ini.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR