Otomotifnet.com - Sedang ramai Seorang anggota DPRD yang mengendarai Honda Brio nyaris tabrak anggota TNI, dan diduga mabuk bareng beberapa wanita.
Anggota DPRD Sumbar berinisial JM (37) langsung diamankan petugas piket Komando Resor Militer (Korem) 032/Wirabraja (7/4).
Politisi dari salah satu partai itu diduga membawa mobil ugal-ugalan dalam keadaan mabuk saat melintas di Jalan Sudirman Padang, depan Makorem 032/Wirabraja (7/4) dini hari pukul 00.30 WIB.
Di dalam Honda Brio milik JM, ternyata juga ikut tiga teman perempuannya dan satu laki-laki beserta botol minuman keras.
Baca Juga: Kebijakan Mudik Diperketat, Buku Aturan Sudah Siap, Ini Penjelasannya
"Benar kita menerima lima orang yang diantar petugas piket Korem. Salah satunya mengaku anggota DPRD Sumbar," kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda.
Rico menyebutkan setelah menerima lima orang itu, pihaknya melakukan tes urine dan hasilnya negatif.
Karena tidak ada unsur pidananya, kata Rico, akhirnya kelima orang itu dilepaskan.
"Iya kita lepaskan karena tidak ada unsur pidana," kata Rico.
Baca Juga: Astra, CT Corp dan Grup Salim Kucurkan Bantuan Tahap 2 Rp 30 Miliar, Cegah COVID-19
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Padang, AKP Sukur Hendri Saputra, menyebutkan JM telah ditilang karena kendaraan yang dikemudikannya tidak standar lagi.
"SIM-nya ada. Tapi, Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) tidak sesuai dengan STNK, juga pakai knalpot racing. Kita tilang kendaraannya," ucap Sukur.
Sedangkan Sekretaris DPD Demokrat Sumbar, Januardi Sumka, mengakui bahwa JM merupakan kader Demokrat yang saat ini merupakan anggota DPRD Sumbar.
Januardi juga sudah mengonfirmasi secara lisan kepada yang bersangkutan dan mengakui kejadian tersebut.
Baca Juga: Mobil, Motor dan Bus Pemudik Masuk Yogyakarta Diperiksa Ketat, Tak Penuhi Syarat Putar Balik
"Betul, sudah saya telepon," ujar Januardi.
Hanya, soal sanksi yang akan diterima JM dari partai, Januardi mengaku belum memutuskannya karena pihaknya harus meminta keterangan resmi dari JM.
"Belum tahu, kronologisnya saja kita belum tahu. Kita minta dulu keterangan dari yang bersangkutan baru diputuskan apakah dia bersalah atau tidak," kata Januardi.
Lalu berselang beberapa saat lewat unggahan di Facebook bernama Hesti Vandewina, anggota DPRD tersebut sampaikan permintaan maaf.
Berikut permintaan maafnya:
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR