Otomotifnet.com - Mazda pernah menggunakan mesin rotary pada beberapa produknya.
Hasilnya tak perlu diragukan, mesin rotary diakui Presiden Toyo Kogyo (perusahaan awal Mazda) Tsuneji Matsud punya tenaga besar dalam desain sederhana, ringan.
Matsuda meyakini bahwa perusahaannya membutuhkan teknologi unik mesin rotary agar bisa survive dan memenangkan kompetisi melawan pabrikan mobil lainnya.
Kenichi Yamamoto yang menjadi sosok penting di balik lahirnya Mazda RX-7 dan Mazda MX-5 Miata dan kelak menjadi presiden Mazda pada 1984 pun sangat yakin terhadap mesin rotary.
Baca Juga: Mesin Rotary Identik Banget Sama Mazda, Mobil Bermesin Ini Meluncur Lebih Cepat Dari Yang Diharapkan
Ketika Mazda RX-7 generasi pertama (FB) diluncurkan di Jepang pada 1978 keyakinan keduanya terbukti.
Mazda RX-7 (FB) yang merupakan sports car pertama mereka mencuri banyak perhatian orang.
Bobot Mazda RX-7 (FB) yang ringan dan mesin rotary 12A yang bertenaga 100-135 dk menyuguhkan sebuah mobil kencang dengan handling kelas wahid.
Cerita sukses mesin rotary terus berlanjut dengan hadirnya Mazda RX-7 generasi ketiga (FC) yang rilis 1985 dan generasi keempat (FD) yang diluncurkan pada 1992.
Namun, Mazda RX-7 (FD) di Eropa mesti pensiun pada 1996 akibat tidak memenuhi standar emisi di wilayah tersebut.
Walau begitu Mazda RX-7 tetap diproduksi hingga 2002 untuk dijual di pasar negara setir kanan.
Dalam periode 1978-2002 tercatat 811.634 unit Mazda RX-7 yang laku terjual di seluruh dunia.
Pada 2003 Mazda RX-8 yang dibekali mesin rotary Renesis 1.300 cc meluncur.
Baca Juga: Inikah Jawaban Untuk Mesin Rotary Yang Selalu Boros?
Namun, pada 2010 Mazda RX-8 mengulang cerita sedih pendahulunya, yaitu tidak bisa dijual di Eropa karena gagal memenuhi standar emisi di sana.
Penjualan Mazda RX-8 pun terus turun sampai akhirnya Mazda menghentikan produksi mesin rotary pada 2012.
Thermal efficiency mesin rotary yang relatif lebih rendah dibanding mesin 4-silinder sering ditunjuk jadi penyebab matinya mesin ini.
Kondisi ini sering membuat banyak bensin yang tidak terbakar keluar dari knalpot.
Alasan lain, mesin rotary yang secara desain membakar oli karena ada semacam injektor untuk menyemprotkan oli mesin ke ruang bakar.
Oli yang terbakar ini membuat pemilik mobil mesti rajin mengintip volume oli.
Namun, oli yang terbakar ini memberikan dampak buruk pada lingkungan.
Kombinasi dua masalah ini yang bikin Mazda RX-7 dan RX-8 gagal memenuhi syarat emisi di Eropa dan berujung pelarangan penjualan serta penghentian produksi pada 2012.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR