Crank case pertama tetap dipertahankan karena di sana ada nomor mesin.
Lanjut ke bagian dalam, Oji juga menyatukan dua kruk as (crank shaft). Digabung dengan las CO.
Pada kedua sisi kruk as pakai bearing, sedangkan di tengah pakai metal duduk.
Kenapa tidak pakai bearing? “Karena ruang pada crank case cukup terbatas,” terangnya.
Kruk as pakai konfigurasi 360 derajat, di mana dua silinder naik berbarengan tapi proses pembakaran terjadi bergantian. Jadi mirip Benelli Patagonian Eagle.
Lanjut ke blok mesin, digabung berdasarkan crank case yang sudah dibuat terlebih dahulu.
Oji menambahkan satu lagi blok pada sisi kiri. Dua blok digabung menggunakan las CO sama seperti crank case.
Karena keteng biasanya ada di sebelah kiri blok, jadi di blok silinder sebelah kanan ketengnya dibuang. Kemudian digabung dengan silinder kiri.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR